PONU – Warga transmigrasi di Kawasan Ponu, Kabupaten Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur, baru mendapatkan sertifikat tanah setelah menunggu selama 25 tahun. Mereka tinggal di kawasan itu sejak tahun 2000, tapi kepastian hukum atas lahan baru diterima pada Kamis (13/11/2025).
Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono langsung menyerahkan Sertifikat Hak Milik kepada para transmigran saat kunjungan kerjanya.
“Ternyata sejak tahun 2000 masyarakat sudah tinggal di sini, tetapi baru sekarang bisa mendapatkan sertifikat hak milik. Artinya, menunggu selama 25 tahun,” kata AHY.
Pemberian sertifikat ini dinilai penting karena memberikan kepastian hukum dan bisa meningkatkan nilai ekonomi lahan warga.
AHY juga mendengar laporan langsung dari tim Ekspedisi Patriot yang meneliti kawasan transmigrasi di NTT selama tiga bulan. Hasilnya menunjukkan infrastruktur masih jadi masalah terbesar di wilayah ini.
Kondisi jalan rusak dan akses air bersih terbatas menjadi keluhan utama masyarakat. AHY mengakui hal ini menghambat kesejahteraan warga transmigran.
“Masih cukup banyak ruas jalan yang perlu perbaikan, termasuk juga kebutuhan air bersih,” ujarnya.
Masyarakat setempat membutuhkan bendungan dan irigasi untuk meningkatkan hasil pertanian dan peternakan. AHY menyebut infrastruktur air ini jadi kunci produktivitas warga.
“Dibutuhkan bendungan dan irigasi untuk mengairi sawah serta menyediakan suplai air bersih bagi semua,” katanya.
Kementrans Bidik Kerja Sama dengan Perusahaan Benih Tiongkok, Tingkatkan Produktivitas Padi
AHY berjanji akan membawa semua masukan masyarakat ke tingkat kementerian untuk ditindaklanjuti bersama pemerintah daerah. Ia menekankan pentingnya kerja sama antara pusat dan daerah.
Menurut AHY, infrastruktur yang baik akan membuka akses ekonomi masyarakat transmigran. Potensi daerah bisa dioptimalkan jika jalan dan air tersedia dengan baik.
“Kalau aksesnya semakin baik, seluruh potensi yang ada bisa dioptimalkan dan hasilnya kembali dinikmati oleh masyarakat,” pungkasnya.
