KOTA BIMA – Wali Kota Bima H. A. Rahman memperingatkan kondisi hutan di wilayah hulu sudah rusak parah. Kerusakan ini berpotensi memicu banjir besar seperti yang terjadi pada Desember 2016.
Peringatan disampaikan H. A. Rahman dalam rapat koordinasi pembangunan di Aula Maja Labo Dahu, Senin (3/11). Ia menyebut tiga wilayah yang hutannya memprihatinkan Kelurahan Lampe, Dodu di perbatasan Kabupaten Bima-Kota Bima, dan kawasan Asakota.
“Kalau kita melihat dari siklus 10 tahunan, perlu kewaspadaan dan kesiapsiagaan,” kata H. A. Rahman yang akrab disapa Aji Man.
H. A. Rahman mengaku sudah berkoordinasi dengan Gubernur dan Wakil Gubernur NTB. Ia meminta pemerintah provinsi bersikap tegas soal kerusakan hutan ini.
“Saya sudah sampaikan dan koordinasi dengan Gubernur dan Wakil Gubernur NTB untuk segera mengambil sikap tegas tentang persoalan ini,” tegasnya.
H. A. Rahman mengatakan Pemkot Bima tengah membenahi sistem pengendali banjir lewat program NUFReP dan JICA. Pembangunan sungai dan drainase primer sedang dikerjakan.
Namun infrastruktur saja tidak cukup. Ia menekankan pentingnya peran semua pihak mengedukasi warga agar waspada terhadap ancaman bencana.
“Siklus 10 tahunan di bulan Desember 2016 silam tentu kita semua tidak berharap itu terjadi lagi pada 2026 ini,” ungkapnya.
Ia menilai Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Maria Donggomasa lemah mengawasi hutan. Padahal Kota Bima yang akan terkena dampak jika hutan terus rusak.
H. A. Rahman menginstruksikan camat dan lurah berkoordinasi dengan Babinsa dan Bhabinkamtibmas. Mereka diminta memantau aktivitas warga yang membuka lahan baru saat musim hujan.
Jadi kolumnis di Demokrat News!
Tulis apa saja, gaya bebas sesukamu. Cerita-cerita keseharian, pemikiran, atau perasaanmu. Baca ketentuannya di sini.
