KOTA BIMA – Wali Kota Bima H. A. Rahman Abidin mengeluarkan instruksi khusus untuk mencegah konflik sosial di daerahnya. Lima strategi pencegahan ditetapkan menyusul adanya demonstrasi ricuh di beberapa daerah.
Instruksi tersebut dikeluarkan dalam rapat koordinasi Forkopimda di Aula Maja Labo Dahu, Minggu (31/8/2025). Rapat dihadiri kepala dinas, pimpinan perguruan tinggi, dan ketua BEM se-Kota Bima.
Lima strategi yang ditetapkan meliputi koordinasi cepat antar lembaga untuk monitoring dini. Badan Kesatuan Bangsa dan Politik diminta meningkatkan deteksi dini konflik sosial.
Dinas Kominfotik bertugas memperkuat sosialisasi dan melawan hoaks di media sosial. Satpol PP mengawasi ketertiban umum termasuk kegiatan yang berpotensi menimbulkan gesekan.
Prokopim disiapkan untuk menyusun pernyataan resmi wali kota. Seluruh strategi ini bertujuan menjaga stabilitas pemerintahan dan keamanan masyarakat.
“Selain FKPD, peran masyarakat juga sangat penting dalam menjaga keamanan lingkungan serta mendorong budaya saling menghargai,” tegas Rahman.
Wali kota menolak keras segala bentuk kekerasan dan provokasi. Ujaran kebencian serta informasi hoaks dinilai dapat memecah belah persaudaraan.
Masyarakat diminta menyampaikan aspirasi secara santun dan sesuai hukum. Fasilitas umum juga harus dijaga karena merupakan milik bersama.
Rahman meminta warga tidak mudah terprovokasi isu menyesatkan. Berita bohong atau fitnah sengaja disebarkan untuk memecah belah masyarakat.
“Tidak ada kemenangan dalam pertikaian sesama saudara yang ada hanyalah luka, perpecahan, dan penyesalan,” ungkap Rahman.
Wali kota mengajak seluruh masyarakat merawat kebersamaan dengan doa dan kasih sayang. Kota Bima harus dijaga bersama demi anak-anak dan masa depan yang lebih baik.