BANDUNG– Kebijakan tarif tinggi Amerika Serikat berpotensi memicu gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) massal di Indonesia. Peringatan ini disampaikan Wakil Ketua MPR RI Edhie Baskoro Yudhoyono terkait dampak proteksionisme AS terhadap pekerja Indonesia.
Politisi Partai Demokrat itu menegaskan bahwa kenaikan tarif AS tidak hanya menyentuh angka ekspor, tetapi mengancam fondasi ekonomi nasional. Sektor yang paling rentan adalah industri padat karya yang menyerap jutaan tenaga kerja.
“Kenaikan tarif AS bisa mengancam kedaulatan ekonomi, stabilitas sosial, dan kesejahteraan rakyat Indonesia, khususnya para pelaku ekspor padat karya,” kata Edhie Baskoro dalam Forum Diskusi Kebangsaan di Bandung, Selasa (15/7/2025).
Menurutnya, dalam skenario ekstrem, kebijakan proteksionisme AS bisa memicu PHK besar-besaran di Indonesia. Hal ini mengingat Amerika Serikat merupakan salah satu tujuan ekspor utama produk-produk Indonesia.
Sektor tekstil, alas kaki, elektronik, dan kelapa sawit menjadi yang paling terdampak. Industri-industri ini mengandalkan pasar AS sebagai outlet utama produk mereka.
“Dengan tarif dasar 10 persen dan tambahan hingga 32 persen, tentunya akan sangat membebani ekspor Indonesia,” ungkap Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR RI itu.