Waduk Muara Nusa Dua Butuh Pengerukan Sedimen Ratusan Ribu Kubik

oleh -607 Dilihat
oleh
Menteri Pu Tinjau Waduk Muara Nusa Dua
Menteri PUPR Dody Hanggodo memimpin langsung rehabilitasi gedung DPRD NTB yang rusak akibat aksi massa, sebagai respons cepat atas arahan Presiden Prabowo Subianto.

BADUNG– Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo menyatakan Waduk Muara Nusa Dua di Sungai Badung perlu segera dikeruk karena sedimentasinya sudah sangat tinggi. Kondisi ini menjadi salah satu penyebab banjir yang melanda Bali pada 10 September 2025.

“Waduk ini ketinggian airnya juga sudah sangat tinggi yang menunjukkan sedimentasinya sudah sangat tinggi, jadi harus segera dikeruk,” kata Menteri Dody saat meninjau waduk tersebut, Sabtu (20/9/2025).

Proses pengerukan diperkirakan memakan waktu hingga satu tahun. Volume sedimen yang harus diangkat mencapai ratusan ribu meter kubik.

“Kita harus diskusi dengan Gubernur dan Bupati setempat dulu mau dibuang kemana sedimennya agar tidak mengusik lingkungan,” ujar Menteri Dody.

Sedimen tidak bisa dibuang semua ke TPA Suwung karena jumlahnya terlalu besar.

BWS Bali akan berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk menentukan lokasi pembuangan sedimen. Selain masalah sedimentasi, waduk juga menghadapi masalah sampah yang menumpuk dalam jumlah besar.

Kementerian PU melalui Balai Wilayah Sungai dapat menyaring hingga 60 ton sampah per hari dari waduk ini.

Menteri Dody berharap pemerintah daerah dapat menghentikan kebiasaan masyarakat membuang sampah ke sungai.

“Bisa dilihat di sini ada tumpukan sampah yang menjadi salah satu penyebab banjir kemarin, selain hujan lebat dan air pasang pada saat yang sama,” katanya.

Sampah dinilai menghambat aliran sungai dan harus segera diatasi.

Jadi kolumnis di Demokrat News!
Tulis apa saja, gaya bebas sesukamu. Cerita-cerita keseharian, pemikiran, atau perasaanmu. Baca ketentuannya di sini.