JAKARTA –Kementerian Transmigrasi (Kementrans) saat ini mengusung konsep transmigrasi modern yang tidak hanya memindahkan penduduk, tetapi juga membangun kawasan industri sebagai pusat ekonomi baru.
Menteri Transmigrasi Iftitah Sulaiman pada pertemuan dengan jajaran media B-Universe di Jakarta, Senin, mengatakan model ini dikembangkan dengan menggandeng media, dunia usaha, dan akademisi.
Dia menegaskan transmigrasi kini bertransformasi menjadi solusi ekonomi yang bertujuan menciptakan masyarakat mandiri dan berdaya saing.
“Transmigrasi bukan sekadar relokasi, tapi juga memberdayakan ekonomi masyarakat di lokasi baru,” ujarnya.
Nantinya pemerintah akan membangun kawasan industri sebagai pusat ekonomi baru di daerah-daerah transmigrasi.
Transmigran Indonesia Raih Gaji Hingga Rp 55 Juta di Jepang, Pemerintah Siapkan Program Magang
“Kami ingin transmigrasi menjadi pendorong utama pengentasan kemiskinan dan pemerataan pembangunan,” kata Iftitah.
Konsep ini dirancang untuk mengatasi kesenjangan pembangunan yang selama ini terjadi antara pusat dan daerah, khususnya wilayah tertinggal yang membutuhkan percepatan pertumbuhan ekonomi.
Kawasan transmigrasi berbasis industri diharapkan mampu menjadi katalisator perubahan sosial dan ekonomi di daerah.
Kementerian Transmigrasi menargetkan lima program unggulan dalam model transmigrasi baru ini sebagai upaya mempercepat pertumbuhan ekonomi daerah dan mengentaskan kemiskinan secara efektif.
Kementerian Transmigrasi Ubah Fokus ke Pemberdayaan Ekonomi dengan Anggaran Rp1,902 Triliun
Sinergi lintas sektor ini diapresiasi Komisaris Utama B-Universe, Enggartiasto Lukita. Ia menilai program transmigrasi berbasis kawasan industri sebagai langkah besar yang realistis dan menyentuh langsung masyarakat.
Perusahaan media yang dipimpinnya siap berperan aktif menjembatani investor agar mendukung pengembangan kawasan transmigrasi.
“Ini program besar yang harus didukung penuh, karena memberikan dampak nyata bagi kehidupan masyarakat,” kata Enggartiasto.