Unusa Tawarkan Teknologi Ramah Lingkungan untuk Sektor Ekonomi Kreatif

oleh -373 Dilihat
oleh
Menteri Ekraf Tinjau Inovasi Unusa
Menteri Ekonomi Kreatif Teuku Riefky Harsya meninjau teknologi insinerator tanpa asap dan sistem penjernihan air di Center for Environmental Health of Pesantren Unusa, Surabaya, Senin (4/8/2025).
banner 728x90

SURABAYA – Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) memperkenalkan dua inovasi teknologi unggulan kepada Menteri Ekonomi Kreatif Teuku Riefky Harsya saat kunjungan kerja di Center for Environmental Health of Pesantren (CEHP), Senin (4/8/2025).

Teknologi insinerator tanpa asap dan sistem penjernihan air tersebut dinilai berpotensi masuk klaster ekonomi kreatif berbasis teknologi digital.

Kedua produk inovatif ini menjadi perhatian khusus menteri karena menggabungkan aspek lingkungan, kesehatan, dan kebutuhan masyarakat.

banner 336x280

Insinerator Technology Unusa dirancang membakar sampah tanpa menghasilkan asap sehingga tidak mencemari lingkungan.

Sementara Unusa Water menggunakan teknologi filtrasi, adsorpsi, dan disinfeksi UV untuk mengolah air kotor dari berbagai sumber menjadi layak pakai.

“Industri kreatif lahir dari sentuhan riset dan inovasi berbasis budaya maupun desain,” kata Menteri Ekraf.

Dia mengatakan inovasi seperti insinerator dan pemurni air dapat masuk dalam klaster teknologi berbasis media dan digital ketika kebudayaan, sains, teknologi, dan digitalisasi bersinergi.

banner 336x280

Menteri Ekraf menekankan perlunya pemetaan subsektor ekonomi kreatif berdasarkan fungsinya terhadap lingkungan, kesehatan, dan kebutuhan masyarakat.

Pendekatan hexahelix yang melibatkan pemerintah, pelaku usaha, akademisi, komunitas, media, dan lembaga keuangan menjadi kunci pengembangan sektor ini.

Tantangan pembiayaan bagi pelaku kreatif yang tidak memiliki aset fisik namun kaya ide mendapat perhatian khusus.

“Lembaga keuangan harus mulai melihat nilai dari kreativitas,” tegas Teuku Riefky.

Dia juga menyebut jejaring dengan lebih dari 160 asosiasi kreatif telah dibangun untuk mendorong pembiayaan hingga komersialisasi produk inovatif.

Dukungan Presiden Prabowo Subianto terhadap ekonomi kreatif sebagai bagian pembangunan nasional turut disampaikan menteri.

“Ekonomi kreatif bukan sekadar lapangan kerja, tetapi lapangan kerja berkualitas dengan nilai tambah tinggi,” katanya.

Kampus seperti Unusa diharapkan terus melahirkan inovasi berdaya saing melalui akselerasi karya siap pakai, perlindungan kekayaan intelektual, dan perluasan akses pasar.

Rektor Unusa Achmad Jazidie menyambut positif kunjungan tersebut sebagai bentuk perhatian pemerintah terhadap karya akademik.

“Kami berharap ini menjadi awal sinergi konkret mendorong kemandirian ekonomi berbasis kreativitas dan kebutuhan masyarakat,” ujarnya.

Ketua LPPM Unusa Achmad Syafiuddin menambahkan, semua inovasi yang dihasilkan mengutamakan prinsip berbasis sains, berbiaya rendah, dan sesuai kebutuhan lapangan.

Selain kedua teknologi unggulan, Unusa juga menampilkan berbagai hasil inovasi lain dari dosen dan mahasiswa.

banner 728x90