KOTA BIMA – Berbagai elemen masyarakat Kota Bima sepakat menjaga keamanan dan ketertiban daerah. Kesepakatan ini lahir dari pertemuan yang dipimpin Wali Kota Bima, H. A. Rahman H. Abidin, di Aula Maja Labo Dahu, Minggu (31/8) sore.
Pertemuan melibatkan tokoh agama, pimpinan perguruan tinggi, dan organisasi kemahasiswaan. Mereka berkumpul menyikapi kerusuhan yang terjadi di beberapa daerah Indonesia dalam beberapa hari terakhir.
Ketua FUI Bima Raya, Asikin Mansyur, menekankan pentingnya cara santun dalam menyampaikan aspirasi. Ia mengajak mahasiswa untuk tetap beradab saat berdemonstrasi.
“Silahkan demo, tetapi semua agama tidak ada yang membenarkan tindakan anarkis, apalagi sampai membakar fasilitas umum,” kata Ustadz Asikin.
Pimpinan Nahdlatul Ulama Cabang Bima, Gus Irul, menilai momentum ini sebagai waktu evaluasi diri. Ia meminta semua pihak menghindari eskalasi yang merugikan masyarakat.
“Kami harap jangan sampai ada pihak ketiga yang sengaja menciptakan eskalasi tinggi,” ucapnya.
Komunitas ojek online juga menyatakan tidak akan ikut demonstrasi. Sekretaris Komunitas GRAB/Ojol Kota Bima, Hermawan, mengatakan mereka fokus mencari nafkah untuk keluarga.
Rektor Unswa Bima, Dr. Tasrif, berkomitmen mengawal demonstrasi mahasiswa agar tetap tertib. Ia akan berkoordinasi dengan mahasiswa untuk membahas model gerakan yang tepat.
Ketua BEM Universitas Muhammadiyah Bima, Mufti Alhikmatiar, mengapresiasi inisiatif pemerintah kota. Ia mengajak semua pihak menjaga stabilitas Bima meski demonstrasi dijamin undang-undang.
Pertemuan ini menghasilkan komitmen bersama untuk menjaga Kota Bima tetap aman dan kondusif. Semua elemen sepakat mendukung pembangunan daerah yang maju dan berkelanjutan.