TKW Asal Batang Pulang Kampung Setelah 13 Tahun Diduga Disekap di Malaysia

oleh -346 Dilihat
Tkw Asal Batang Pulang Kampung Setelah 13 Tahun Diduga Disekap Di Malaysia
Tkw Asal Batang Pulang Kampung Setelah 13 Tahun Diduga Disekap Di Malaysia
banner 728x90

BATANG – Tangis haru pecah saat Tumpuk alias Kuntring (29) memeluk kedua orang tuanya di Dukuh Kebonbatur, Desa Wonomerto, Kecamatan Bandar, Kabupaten Batang, Sabtu malam (31/5).

Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Batang ini akhirnya berhasil kembali ke tanah air setelah 13 tahun hilang kontak dengan keluarga akibat diduga disekap majikan di Malaysia.

banner 336x280

Kedatangan Tumpuk disambut langsung oleh Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Batang, Edi Siswanto, bersama tim dan perwakilan Forkopimcam Bandar sekitar pukul 21.00 WIB.

Suasana mengharukan terjadi ketika tetangga dan kerabat turut menyambut kepulangannya.

Koe kok isih urip, ya Allah Gusti, Alhamdulillah,” ujar salah satu anggota keluarga sambil menangis memeluk Tumpuk.

Perempuan asal RT 05 RW 03 ini mengungkapkan pengalaman pahit selama bekerja di Kucing, Serawak, Malaysia.

Tumpuk berangkat pada November 2011 setelah tergiur rayuan agen yang menjanjikan gaji besar.

banner 336x280

Ia meninggalkan suami Otim Hermawan dan putri kecilnya, Endah Novita Sari.

Namun kenyataan berbicara lain. Tumpuk mengaku tidak pernah menerima gaji selama bekerja dan dilarang menghubungi keluarga.

“Setelah sampai di Malaysia gaji murah dan selama bekerja disana gaji tidak pernah dibayar. Selain itu juga tidak diperbolehkan menghubungi keluarga,” ungkapnya.

Proses pemulangan Tumpuk melibatkan koordinasi lintas wilayah yang dimulai dari laporan warga Kalimantan Barat yang kehilangan putrinya di Malaysia.

Informasi keberadaan Tumpuk diperoleh melalui mantan rekan kerjanya yang berhasil keluar dari rumah majikan karena memiliki dokumen lengkap.

Edi Siswanto menjelaskan, tim Perempuan Demokrat Republik Indonesia (PDRI) bekerja sama dengan kepolisian Malaysia melakukan evakuasi menggunakan taksi menuju Pontianak, Kalimantan Barat.

Dari sana, Tumpuk diterbangkan ke Semarang sebelum diantar ke Batang.

Koordinasi melibatkan Ketua DPD PDRI Kalimantan Barat Cahya, Sekjen DPP PDRI Lasmi Indaryani, hingga Ketua DPD PDRI Jawa Tengah Kartina Sukawati, sebelum akhirnya sampai ke Edi Siswanto sebagai ujung tombak pemulangan.

“Berkat koordinasi yang dilakukan, saat ini Tutik sudah kembali ke pangkuan keluarga dan mendapat pendampingan dari pihak desa dan kecamatan,” kata Edi Siswanto.

Camat Bandar M Nashruddin menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang membantu proses pemulangan. Pihaknya bersyukur Tumpuk dapat kembali dalam kondisi sehat.

Nashruddin berharap kejadian serupa tidak terulang lagi di masa mendatang. Tumpuk kini telah kembali berkumpul dengan keluarga setelah 13 tahun terpisah akibat nasib malang sebagai TKW di negeri jiran.

banner 728x90