Jakarta — Belum genap satu tahun masa pemerintahan Presiden Prabowo Subianto berjalan, sejumlah elite partai politik sudah mulai melempar wacana dukungan agar Prabowo kembali maju dalam Pemilu 2029.
Deklarasi dini ini menuai beragam respons, salah satunya datang dari Partai Demokrat.
Ketua Dewan Pakar Partai Demokrat, Andi Mallarangeng, menilai diskursus pencapresan lima tahun ke depan terlalu prematur dan kurang relevan dengan kebutuhan politik saat ini.
Andi meminta semua pihak, terutama partai-partai di Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus, sebaiknya memprioritaskan kerja nyata untuk mendukung suksesnya pemerintahan yang sedang berjalan.
“Ini masih terlalu cepat. Pemerintahan baru berjalan beberapa bulan. Sekarang waktunya kita bekerja, itu juga perintah langsung dari Pak Prabowo,” ujar Andi di Jakarta, Senin (5/5).
Menurutnya, deklarasi dukungan terhadap figur capres seharusnya tidak mengganggu konsentrasi dalam menjalankan program-program pembangunan nasional.
Ia juga menyebut urusan pencapresan merupakan hak masing-masing partai, namun perlu disesuaikan dengan siklus politik yang wajar.
“Ada masanya untuk bicara soal pemimpin baru. Siklusnya belum sampai ke sana. Kita baru saja memilih pemimpin, sekarang saatnya bekerja, bukan kampanye,” tambahnya.
Partai Demokrat sendiri, lanjut Andi, tetap berkomitmen berada dalam barisan pendukung pemerintah untuk mewujudkan berbagai agenda besar yang telah dirancang.
Wacana politik 2029, menurutnya, sebaiknya ditahan demi menjaga stabilitas dan fokus pemerintahan. ()