KOTA BIMA – Pemerintah Kota Bima mengejar target dua bulan untuk menyelesaikan pembebasan lahan tiga proyek besar penanganan banjir. Wali Kota H. A. Rahman H. Abidin menetapkan batas waktu ini dalam rapat yang dipimpin langsung Rabu (3/9).
Tiga proyek yang dimaksud adalah Nufrep Sungai Nae-T, proyek JICA Sungai Melayu, dan pembangunan kolam retensi Melayu.
Semua proyek ini didukung JICA dan pemerintah pusat untuk mengatasi masalah banjir yang kerap melanda Kota Bima.
“Dalam waktu dua bulan saya minta atensi penuh. Kita harus selesaikan proses pembebasan lahan ini supaya penanganan sungai dapat segera dilakukan,” tegas Rahman.
Rapat tersebut dihadiri jajaran pejabat tinggi daerah. Wakil Wali Kota Feri Sofyan, Pj Sekda, hingga kepala dinas terkait turut hadir membahas strategi percepatan.
Target ambisius ini ditetapkan karena proyek memiliki dampak besar bagi masyarakat. Rahman menekankan program ini bukan sekadar pembangunan fisik biasa.
“Saya berharap program-program ini benar-benar memberi dampak nyata dan asas manfaat untuk masyarakat Kota Bima,” ujarnya.
Dengan dukungan penuh seluruh perangkat daerah, pemerintah optimis pembebasan lahan bisa selesai tepat waktu. Hal ini akan mempercepat dimulainya pembangunan proyek anti banjir yang dinanti masyarakat.