Sebagai negara kepulauan di Cincin Api Pasifik, Indonesia punya pengalaman nyata menghadapi bencana dan dampak perubahan iklim. Di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, Indonesia mengintegrasikan infrastruktur, inovasi, dan ketangguhan di setiap tingkat pembangunan.
Berbagai langkah konkret diterapkan, mulai dari kode bangunan tahan gempa, restorasi mangrove di pesisir, hingga sistem peringatan dini yang melibatkan BNPB dan pemerintah daerah.
Program Tiga Juta Rumah dan pengembangan transportasi publik terintegrasi menjadi contoh nyata.
“Kami belajar bahwa tak ada teknologi yang dapat menggantikan solidaritas manusia. Ketangguhan sosial tetap menjadi fondasi,” tambahnya.
Proyek Tanggul Laut Raksasa di utara Jawa menjadi contoh integrasi antara pertahanan banjir, restorasi alam, dan adaptasi masyarakat. Inovasi sejati bukan hanya soal teknologi, tapi juga tata kelola yang baik.
Masa Depan Ada di Tangan Kita
AHY menutup pidatonya dengan tiga refleksi penting. Pertama, masa depan adalah urban dan takdir bersama akan ditulis di kota-kota. Kedua, masa depan itu rapuh karena dibentuk iklim, bencana, dan ketimpangan.
Namun ketiga, masa depan ada di tangan kita saat ini. Jika merancang dengan keberanian dan empati, kerentanan bisa diubah menjadi kekuatan.
“Jika kita merancang dengan keberanian dan empati, dengan inovasi dan inklusi, kita dapat mengubah kerentanan menjadi kekuatan. Tujuan kita bukan hanya membangun kota yang tampak modern, tetapi kota yang terasa manusiawi,” katanya.
Ia menutup dengan pepatah Indonesia, “Sedia payung sebelum hujan”, yang bermakna pentingnya persiapan sebelum masalah datang. Kota tangguh masa depan tidak dibangun esok hari, tapi dirancang hari ini.
Konferensi yang dibuka resmi ini dihadiri Presiden EAROPH Internasional Ar. Jahangir Khan Sherpao, Presiden EAROPH Indonesia Andiro Reoputra, dan sejumlah pejabat lainnya. Forum ini diharapkan memperkuat kerja sama global membangun kota yang lebih tangguh, inklusif, dan berkelanjutan.
Jadi kolumnis di Demokrat News!
Tulis apa saja, gaya bebas sesukamu. Cerita-cerita keseharian, pemikiran, atau perasaanmu. Baca ketentuannya di sini.
