Program pembangunan jalan baru sepanjang 152 km dan peningkatan kapasitas jalan 1.113 km diarahkan untuk memperkuat konektivitas daerah penghasil pangan. Hal ini sejalan dengan arahan presiden untuk memastikan kelancaran distribusi hasil pertanian dari daerah produsen ke konsumen.
Bidang Prasarana Strategis mendapat alokasi Rp13,53 triliun, sebagian besar untuk pembangunan 1.000 unit Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) madrasah dan 100 Sekolah Rakyat. Program ini tidak terpisah dari upaya ketahanan pangan karena bertujuan menciptakan sumber daya manusia yang mendukung sektor pertanian.
Sementara itu, Bidang Cipta Karya dialokasikan Rp4,11 triliun untuk perluasan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) dan pengelolaan air limbah. Program ini mendukung terciptanya lingkungan yang sehat untuk mendukung produktivitas masyarakat, termasuk petani.
Dody mengakui masih ada tantangan dalam implementasi program-program tersebut. Berdasarkan exercise mandiri kementerian, masih diperlukan tambahan anggaran Rp68,88 triliun untuk melaksanakan semua program prioritas, termasuk program Infrastruktur Berbasis Masyarakat dan Padat Karya.
“Kami akan kaji lebih lanjut agar semua arahan Komisi V DPR RI, terutama masalah IBM dan Padat Karya bisa tetap ada walaupun mungkin belum maksimal,” ujar Dody.