JAKARTA – Kementerian Transmigrasi berencana mengirim seribu transmigran untuk bekerja di Jepang selama tiga tahun.
Program pemberdayaan masyarakat ini tengah dipersiapkan melalui kerja sama lintas lembaga.
Menteri Transmigrasi Muhammad Iftitah Sulaiman Suryanagara menyatakan anggaran telah disiapkan untuk merealisasikan program pada tahun ini.
“Sedang dibicarakan mudah-mudahan tahun ini bisa direalisasikan,” katanya, Kamis (17/7).
Persiapan melibatkan koordinasi tiga institusi yakni Kementerian Transmigrasi, Kementerian Migran, dan Kedutaan Besar Jepang.
Kerja sama difokuskan untuk memberikan pelatihan bahasa Jepang kepada calon pekerja transmigran.
“Ini berita baik untuk masyarakat, saya juga sedang berkoordinasi cukup efektif dengan menteri migran ya Pak Abdul Kadir,” ujar Iftitah.
Menteri menegaskan kolaborasi tersebut bertujuan mempersiapkan transmigran sebelum diberangkatkan.
Program dirancang tidak sekadar meningkatkan pendapatan transmigran tetapi juga transfer ilmu dan teknologi.
Iftitah mengharapkan para transmigran dapat membawa pengetahuan baru ke kawasan transmigrasi setelah masa kerja berakhir.
“Kami harapkan nanti mereka bukan hanya mendapatkan penghasilan yang lebih baik, tapi juga transfer knowledge dan teknologi untuk nanti dibawa lagi kembali ke kawasan transmigrasi,” paparnya.
Target awal seribu transmigran akan disesuaikan dengan kapasitas balai pelatihan yang tersedia.