JAKARTA– Presiden Prabowo Subianto langsung menginstruksikan para menteri untuk menggarap proyek Giant Sea Wall dari Banten hingga Gresik sejak hari pertama setelah dilantik.
Langkah cepat ini menunjukkan prioritas tinggi pemerintahan baru terhadap penanganan rob yang mengancam pantai utara Pulau Jawa.
Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo mengungkapkan bahwa perhatian Presiden Prabowo terhadap masalah rob pantai utara Jawa sudah sangat besar sejak awal.
Bahkan, penanganan bencana rob telah dicanangkan dalam visi dan misi Prabowo sebelum terpilih menjadi presiden periode 2024-2029.
Instruksi presidensial tersebut mencakup wilayah yang sangat luas, mulai dari Banten di ujung barat hingga Gresik di ujung timur Jawa.
Cakupan geografis ini menunjukkan ambisi besar pemerintah untuk menyelesaikan masalah rob secara komprehensif di seluruh pantai utara Jawa.
“Setelah dilantik Presiden Prabowo langsung menginstruksikan kepada para menteri untuk memikirkan Giant Sea Wall dari Banten hingga Gresik,” kata Menteri Dody.
Proyek Giant Sea Wall menjadi infrastruktur paling vital untuk melindungi kawasan pantai utara Pulau Jawa dari ancaman rob dan perubahan iklim ekstrem.
Kondisi rob yang semakin parah disebabkan kombinasi faktor global berupa peningkatan suhu dunia dan perubahan iklim, serta faktor lokal berupa penurunan tanah.
Menteri Dody menegaskan pembangunan tanggul laut raksasa ini akan secara serius dilaksanakan pada era kepemimpinan Prabowo.
Meski mengakui keterbatasan anggaran dan adanya berbagai prioritas pembangunan, pemerintah berkomitmen terus berjuang menyelesaikan permasalahan rob.
Sebagai upaya konkret, pemerintah saat ini sedang menyiapkan pembentukan Badan Otorita Tanggul Laut Pantai Utara Jawa.
Badan khusus ini akan menangani pembangunan Giant Sea Wall di kawasan pantai utara dari Jakarta sampai Semarang, termasuk Demak, agar proyek dapat terlaksana secara berkelanjutan.