SBY Sebut Pemimpin Dunia Harus Bertanggung Jawab Soal Perubahan Iklim

oleh -2029 Dilihat
oleh
Sby Save Our World 3
Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengkritik sikap pemimpin dunia yang menganggap isu penyelamatan bumi sebagai hoax atau fakenews.

JAKARTA– Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyebut para pemimpin dunia harus bertanggung jawab terhadap isu perubahan iklim.

Hal itu disampaikan SBY dalam acara peluncuran lagu “Save Our World” di Jakarta Theater, Kamis malam.

“Saya tidak suka kalau ada pemimpin dunia yang tidak peduli dan menganggap isu lingkungan atau climate change itu hanya hoax ataupun fake news yang tidak ada gunanya. Saya kira yang seperti itu tidak bertanggung jawab,” tegas SBY dalam dialog dengan mantan Menteri Perdagangan Gita Wiryawan.

Mantan Kepala Staf Teritorial TNI ini menegaskan krisis iklim adalah ancaman nyata yang membutuhkan respons serius dari seluruh pemimpin dunia. Ia memperingatkan konsekuensi fatal jika suhu bumi naik lebih dari 1,5 derajat Celsius.

“Kalau kita gagal mencegah terlampauinya satu setengah derajat tambahan panas bumi ini, menurut saya masa depan kita tidak aman, masa depan anak cucu kita tidak aman,” ujar SBY.

Kritik SBY muncul di tengah data yang mengkhawatirkan dari Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC).

Berdasarkan data yang dikutip Gita Wiryawan, carbon budget dunia hanya tersisa 200 giga ton pada 2025, yang berarti dunia hanya memiliki waktu lima tahun untuk mencegah bencana iklim.

SBY menilai komitmen negara-negara pasca penandatanganan Paris Climate Agreement belum cukup untuk mengatasi krisis iklim global. Ia menyerukan “big push” dari semua negara untuk merealisasikan janji-janji yang telah dibuat.

“Semua yang dijanjikan oleh negara setelah ditandatangani Paris Climate Agreement harus diwujudkan. Big push. Hanya dengan cara itu, Insya Allah, masa depan kita bisa terjaga, bumi kita juga selamat,” kata SBY.

Mantan presiden yang memimpin Indonesia 2004-2014 itu menekankan bahwa menyelamatkan bumi bukan hanya tanggung jawab negara atau pemerintah, tetapi semua pihak.

Ia menyerukan agar semua elemen masyarakat, dari pengambil kebijakan hingga masyarakat sipil, ikut berperan aktif.

“Tidak boleh hanya menggantungkan pada ahli di bidang lingkungan ataupun Kementerian Lingkungan Hidup. Semua punya tanggung jawab,” tegasnya.