Bogor – Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), menyatakan pentingnya ekonomi kreatif sebagai salah satu motor pertumbuhan ekonomi nasional, terutama dengan menggabungkan kekuatan seni dan teknologi.
Hal tersebut disampaikan SBY dalam kunjungan kerja Kementerian Ekonomi Kreatif (Kemenekraf) ke Cikeas Art Gallery, Bogor, Selasa (14/5).
Menurut SBY, Indonesia memiliki kekayaan budaya yang luar biasa dan potensi kreativitas yang tinggi. Ia menilai sektor ini dapat menjadi jalan keluar bagi bangsa untuk menghadapi tantangan ekonomi di era global dan digital.
“Ketika saya merumuskan nomenklatur ekonomi kreatif pada 2011, saya percaya bahwa ekonomi nasional tidak hanya bertumpu pada sektor agraria dan industri padat modal. Kita hanya perlu menyatukan seni dan teknologi,” kata SBY.
Ia menambahkan, kreativitas masyarakat Indonesia perlu diwadahi agar menjadi kekuatan ekonomi yang nyata dan berkelanjutan. Untuk itu, ekosistem yang mendukung para seniman dan pelaku kreatif menjadi sangat penting.
Dalam kesempatan tersebut, Menteri Ekonomi Kreatif, Teuku Riefky Harsya, menyampaikan apresiasi atas peran SBY dalam merintis kebijakan ekonomi kreatif sejak menjabat sebagai presiden. Ia juga menegaskan komitmen pemerintah untuk memberdayakan pekerja seni dan pelaku industri kreatif.
“Sejalan dengan penugasan dari Presiden Prabowo, kami diamanahkan agar para pekerja seni dapat menghasilkan karya yang semakin berkualitas, sekaligus semakin sejahtera kehidupannya,” ujar Riefky.
Ia menambahkan, Kemenparekraf kini tengah fokus pada pengembangan ekonomi berbasis Kekayaan Intelektual (Intellectual Property/IP) sebagai fondasi bisnis masa depan. Salah satu langkah konkret adalah program pendampingan bagi para seniman agar mendaftarkan hak kekayaan intelektual atas karya-karyanya.