JAKARTA – Partai Demokrat secara tegas membantah keterlibatannya dalam polemik dugaan ijazah palsu Presiden Joko Widodo.
Bantahan ini disampaikan menyusul tuduhan bahwa partai berlambang mercy tersebut berada di balik kontroversi yang melibatkan pakar telematika Roy Suryo.
Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat Hinca Pandjaitan menegaskan Roy Suryo telah mundur dari keanggotaan partai ketika dirinya masih menjabat sebagai Sekretaris Jenderal.
“Jadi tidak ada hubungan Roy Suryo dengan Partai Demokrat. Sama sekali tidak ada,” kata Hinca di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin (28/7/2025).
Hinca menjelaskan mundurnya Roy Suryo dari partai terjadi pada masa kepemimpinannya sebagai Sekjen Demokrat.
Ia menekankan segala tindakan yang dilakukan Roy saat ini merupakan inisiatif pribadi tanpa kaitan dengan Partai Demokrat.
“Dan memastikan di era saya, Roy Suryo bukan lagi anggota Partai Demokrat,” tegasnya.
Hinca menambahkan bahwa pada saat itu Roy memilih mundur sendiri, namun jika tidak demikian partai akan memberhentikannya karena kasusnya sudah melampaui batas.
Klarifikasi ini muncul setelah Roy Suryo mengklaim ijazah Presiden Jokowi 99,9 persen palsu berdasarkan analisis digitalnya.
Pernyataan tersebut disampaikan Roy di Bareskrim Polri pada 9 Juli 2025 lalu.
Tuduhan keterlibatan tokoh politik besar berseragam biru dalam polemik ini pertama kali diungkapkan Sekjen Peradi Bersatu Ade Darmawan.
Ade yang juga melaporkan Roy Suryo terkait opininya soal ijazah Jokowi menyinggung keberadaan dalang politik di balik kontroversi tersebut.