JAKARTA – Kementerian Pekerjaan Umum (PU) mengerahkan ribuan pekerja untuk renovasi Sekolah Rakyat dengan sistem kerja 24 jam bergantian untuk memastikan target penyelesaian Juli 2025 tercapai.
Setiap titik dari 200 titik renovasi tersebut diisi oleh 100 pekerja, menyusul progress renovasi yang baru mencapai 83 persen secara nasional.
Menteri Sosial Syaifullah Yusuf mengakui intensitas kerja luar biasa yang dilakukan Kementerian PU selama dua bulan terakhir.
Ia menyebut komitmen tersebut sebagai bentuk keseriusan pemerintah dalam mewujudkan program pendidikan untuk keluarga miskin ini.
“Saya salut dengan komitmen Kementerian PU yang bekerja secara intensif, bahkan hingga 24 jam secara bergantian selama dua bulan terakhir,” kata Syaifullah dalam acara silaturahmi dengan orang tua dan calon siswa di Sentra Handayani, Jakarta Timur, Minggu (29/6).
Program Sekolah Rakyat Tahap I yang didasarkan pada Instruksi Presiden Nomor 8 Tahun 2025 ini menargetkan 200 titik renovasi dengan anggaran Rp1 triliun.
Menteri PU Dody Hanggodo menyatakan lokasi dengan progress tertinggi berada di Sentra Handayani yang telah mencapai 92 persen, sementara lokasi lainnya rata-rata di kisaran 88-90 persen.
Tantangan utama yang dihadapi bukan pada pembangunan fisik, melainkan pengadaan meubelair yang bersifat customize.
Dody menjelaskan proses ini membutuhkan waktu lebih lama dibandingkan konstruksi bangunan.
Untuk mengantisipasi kendala serupa pada Sekolah Rakyat Tahap II, Kementerian PU telah memulai pengadaan meubelair lebih awal sebelum pembangunan fisik dimulai.
Saat ini, verifikasi kelayakan lokasi untuk tahap kedua tengah berlangsung dan diproyeksikan akan menyerap ribuan tenaga kerja.
Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya menegaskan kolaborasi antar kementerian ini mencerminkan komitmen pemerintah terhadap masa depan anak-anak Indonesia.
Program ini dirancang khusus untuk memberikan akses pendidikan bermutu bagi anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem.
“Sekolah Rakyat dirancang untuk memastikan anak-anak mendapatkan pendidikan bermutu demi masa depan yang lebih baik,” ujar Teddy.
