“Silo modern memang bagus untuk menjaga kualitas hasil panen, tapi yang paling penting adalah petani bisa langsung menjual ke silo dengan harga HPP tanpa melalui tengkulak,” katanya.
Legislator asal Dapil VI Kabupaten Bima, Kota Bima, dan Kabupaten Dompu ini juga mengingatkan perlunya transparansi dalam kemitraan dengan investor asing.
“Kontrak dengan investor Turki harus jelas melindungi kepentingan petani NTB. Jangan sampai silo dibangun tapi operasionalnya tidak menguntungkan petani,” ujarnya.
Abdul Rauf berharap pembangunan silo dapat menjadi solusi komprehensif untuk memutus mata rantai permainan harga yang selama ini merugikan petani.
“Kalau silo bisa memastikan petani dapat harga layak sesuai HPP, itu baru namanya pembangunan yang berpihak pada rakyat,” tandasnya.