“Pemilik kapal kita kadang bergantung terkait pinjaman komersial generik membuat sebuah hambatan terkait finansial,” ungkapnya.
Lebih lanjut, AHY menilai bahwa penggantian kapal-kapal tua dengan unit yang lebih bersih dan efisien bukan sekadar persoalan daya saing, melainkan bagian dari strategi untuk mengoptimalkan potensi maritim Indonesia secara menyeluruh.
“Menutup kesenjangan ini bukan tentang daya saing, tapi ini tentang membuka potensi penuh kita sebagai negara maritim,” tegasnya.
Meskipun sejumlah proyek seperti pelabuhan hijau di Teluk Lamong telah dikembangkan, AHY menilai masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk mewujudkan ekosistem maritim yang modern dan rendah emisi.