BENGKULU – Proyek pengendalian banjir di Kota Bengkulu mencatat kemajuan pesat dengan tingkat penyelesaian 42,78 persen per September 2025. Pembangunan yang dimulai sejak 17 Maret lalu ini telah berhasil memasang empat unit pompa banjir baru.
Kapasitas pompa air meningkat drastis dari 7,5 menjadi 15,5 meter kubik per detik. Selain itu, sistem pintu air juga dimodernisasi dari manual menjadi elektrik pada tujuh unit.
Tim Balai Wilayah Sungai Sumatera VII juga menyelesaikan normalisasi Sungai Serut sepanjang 225 meter. Pembangunan tanggul banjir mencapai lebih dari 1.000 meter dengan penambahan dua unit pintu cross drain.
Menteri Koordinator Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) meninjau langsung kemajuan proyek ini, Selasa (16/9/2025). Ia mengapresiasi kerja keras tim lapangan dalam mengatasi masalah banjir tahunan.
“Semangatnya adalah bagaimana secepatnya kita bisa melindungi masyarakat,” kata Menko AHY saat meninjau lokasi proyek.
AHY menjelaskan tiga penyebab utama banjir di Bengkulu adalah meluapnya sungai, kurangnya kolam retensi, dan tingginya sedimentasi. Proyek ini diharapkan dapat mengurangi risiko banjir yang selama ini merugikan masyarakat dan ekonomi kota.
Dalam kunjungan kerja ini, Menko AHY memimpin rapat evaluasi bersama Wakil Menteri Perhubungan Suntana dan Gubernur Bengkulu Helmi Hasan. Hadir pula Wakil Gubernur H. Mian dan Kepala BWS Sumatera VII Wiel Mushawiry Suryana.
