JAKARTA – Kementerian Transmigrasi mengandalkan program Tim Ekspedisi Patriot (TEP) untuk membangun kawasan transmigrasi yang berkelanjutan.
Program ini mengutamakan pendekatan penelitian dan pengabdian masyarakat ketimbang model pembangunan konvensional.
Tim Ekspedisi Patriot terdiri dari sumber daya manusia unggul yang memiliki pengetahuan dan keterampilan baik.
Mereka diterjunkan langsung ke kawasan transmigrasi untuk melakukan riset sekaligus mendampingi masyarakat transmigran.
“Dalam hal ini (TEP) pendampingan kepada masyarakat transmigran, sehingga masyarakat bisa memiliki perspektif yang lebih baik untuk melihat kekayaan sumber daya alam kita dan bagaimana memanfaatkannya,” kata Menteri Transmigrasi M. Iftitah Sulaiman Suryanagara.
Menteri Iftitah menegaskan program ini bertujuan mengubah cara pandang masyarakat terhadap sumber daya alam.
Pendampingan TEP diarahkan agar masyarakat tidak sekadar mengeksploitasi alam, tetapi memanfaatkannya secara berkelanjutan tanpa merusak lingkungan.
Konsep ini sejalan dengan upaya pemerintah menarik investor ke kawasan transmigrasi.
Menteri Iftitah yakin kehadiran SDM terdidik dan ekosistem berbasis teknologi akan meyakinkan investor untuk menanamkan modal.
“Investor tentu akan berinvestasi jika ada keyakinan usaha mereka bisa berhasil,” ungkapnya saat menjadi pembicara di Institut Pertanian Bogor.
Program TEP juga diarahkan untuk melahirkan prestasi Indonesia di tingkat dunia.
Menteri Iftitah berharap generasi muda di kawasan transmigrasi bisa terkoneksi dengan jaringan global dan menghasilkan inovasi berkualitas internasional.
