“Ini jadi cara belajar yang tidak lagi terpaku pada ruang fisik semata. Saya kira perlu kita dukung bersama, ya,” ujarnya.
Lebih lanjut Zaenul menekankan, momentum ini bisa digunakan untuk evaluasi berbasis data terkait efektivitas pembelajaran digital. Menurutnya, penggunaan perangkat digital akan menghasilkan data yang bermanfaat untuk menilai metode ajar dan capaian siswa.
“Evaluasi yang baik akan menentukan keberlanjutan dan penyempurnaan kebijakan pendidikan ke depan,” ujarnya.
Program pembagian layar pintar ini merupakan bagian dari agenda nasional Digitalisasi Pembelajaran untuk Indonesia Cerdas yang diluncurkan Presiden Prabowo Subianto.
Pemerintah mengadakan perangkat Interactive Flat Panel (IFP) berukuran 75 inci dengan harga sekitar Rp 26 juta per unit, termasuk ongkos kirim, asuransi, dan garansi.
Perangkat IFP tersebut berbasis Android 13, memiliki memori 16 GB, terhubung dengan akun Merdeka Mengajar, dan mendukung berbagai aplikasi pembelajaran serta konferensi video. Perangkat juga dilengkapi konektivitas HDMI, USB, dan jaringan WLAN berbagai frekuensi.
Program ini bertujuan memperkenalkan sarana pembelajaran modern ke sekolah-sekolah di seluruh Indonesia, termasuk untuk mendukung pembelajaran digital, materi interaktif, dan skema pembelajaran jarak jauh maupun hybrid.
Jadi kolumnis di Demokrat News!
Tulis apa saja, gaya bebas sesukamu. Cerita-cerita keseharian, pemikiran, atau perasaanmu. Baca ketentuannya di sini.
