Program Layar Pintar Dinilai Perkuat Pembelajaran Digital di Sekolah

oleh -172 Dilihat
oleh
Zaenul Hamdi Soroti Program Layar Pintar
Anggota Komisi V DPRD NTB Lalu Zaenul Hamdi saat memberikan pandangan tentang program layar pintar di Mataram.

MATARAM– Distribusi perangkat layar pintar 75 inci ke sekolah-sekolah di Indonesia dinilai membuka sejumlah peluang transformasi dalam pembelajaran.

Anggota Komisi V DPRD Nusa Tenggara Barat (NTB) dari Fraksi Partai Demokrat, Lalu Zaenul Hamdi, mengatakan program tersebut penting dilihat melalui beberapa sudut pandang strategis.

“Dari sudut penguatan infrastruktur pembelajaran digital, perangkat ini bisa menjadi titik awal bagi sekolah-sekolah yang sebelumnya tidak memiliki sarana teknologi memadai,” kata Zaenul saat ditemui di Mataram, Rabu (19/11/2025).

Menurutnya, akses terhadap perangkat digital menjadi faktor penting untuk memastikan sekolah dapat beradaptasi dengan kebutuhan pendidikan masa kini.

“Dengan adanya perangkat ini, sekolah mulai punya pijakan untuk bergerak ke arah pembelajaran digital yang lebih matang,” katanya.

Dari sisi metodeajar, ia menyoroti bahwa layar interaktif memungkinkan peningkatan kualitas interaksi guru dan siswa. Materi sains, grafik, hingga simulasi visual lebih mudah disampaikan.

“Perangkat seperti ini membantu menghidupkan suasana kelas. Materi yang abstrak bisa divisualkan dengan lebih konkret,” ujarnya.

Zaenul juga menekankan pentingnya pemerataan akses teknologi pendidikan, terutama bagi daerah seperti NTB yang masih mengalami ketimpangan fasilitas. Ia menyebut distribusi perangkat dapat mempersempit kesenjangan antarsekolah.

“Ketika fasilitas mulai merata, peluang belajar anak-anak di berbagai wilayah kan jadi ikut merata,” jelasnya.

Ia menilai integrasi perangkat dengan platform nasional seperti Merdeka Mengajar turut membuka peluang peningkatan kapasitas guru secara berkelanjutan. Guru dapat mengakses modul, pelatihan, dan konten pembelajaran langsung dari perangkat.

“Ini membantu guru yang sedang beradaptasi dengan cara mengajar yang lebih digital dan fleksibel,” tambahnya.

Lebih jauh, Zaenul memandang perangkat layar pintar sebagai pendukung penting bagi pembelajaran hybrid dan kolaboratif. Fitur konferensi video dan kolaborasi digital memudahkan sekolah untuk membuka kelas lintas daerah, menghadirkan narasumber, atau menyelenggarakan sesi pembelajaran alternatif.