Presiden Prabowo Janji Atasi Keracunan Makan Bergizi Gratis yang Menimpa Lebih dari 5.000 Siswa

oleh -139 Dilihat
oleh
Presiden Prabowo Subianto Di Lanud Halim Perdanakusuma
Presiden Prabowo Subianto memberikan keterangan pers usai lawatan tujuh hari ke empat negara, setibanya di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Sabtu (27/9/2025).
banner 728x90

JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto berjanji akan mengatasi kasus keracunan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang telah menimpa lebih dari 5.000 siswa di seluruh Indonesia. Kasus ini menjadi tantangan serius bagi implementasi program unggulan pemerintah tersebut.

“Untuk memberi makan sekian juta pasti ada hambatan rintangan ini kita atasi,” tegas Prabowo saat tiba di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Sabtu (27/9/2025).

Data terbaru dari Kepala Staf Presiden M Qodari menunjukkan korban keracunan mencapai 5.207 orang menurut Kemenkes dan 5.320 orang versi BPOM. Angka ini dikumpulkan dari puluhan kasus yang terjadi hingga pertengahan September 2025.

banner 336x280

Jawa Barat menjadi daerah dengan kasus keracunan terbanyak. Puncak kejadian terjadi pada Agustus 2025 lalu.

Prabowo mengakui program yang dicanangkannya ini memang mengalami kekurangan di awal pelaksanaan. Namun dia menegaskan bahwa tujuan utama program ini tetap mulia.

“Tujuan makan bergizi adalah untuk anak-anak kita yang sering sulit makan, mungkin kita-kita ini makan lumayan, tapi mereka tuh makan nasi pakai garam ini yang harus kita atasi,” ujar Prabowo.

Presiden juga meminta agar kasus ini tidak dipolitisasi oleh berbagai pihak. Dia yakin masalah keracunan MBG dapat diselesaikan dengan baik.

banner 336x280

Merespons banyaknya kasus keracunan, Badan Gizi Nasional (BGN) akan membentuk tim investigasi khusus. Wakil Ketua BGN Nanik S. Deyeng mengatakan tim ini akan menyelidiki penyebab keracunan secara menyeluruh.

“Jadi saya akan membentuk tim investigasi untuk masalah hal yang diduga keracunan dan juga tim investigasi di bidang menu makanan atau dapur,” kata Nanik dalam konferensi pers di Kantor BGN, Senin (22/9).

Nanik menekankan bahwa penyebab pasti keracunan masih menunggu hasil investigasi resmi dari BPOM. Selama ini banyak beredar dugaan bahwa keracunan terjadi karena makanan tidak layak konsumsi.

banner 728x90