KUALA LUMPUR – Pada sesi retreat tertutup di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-46 yang berlangsung di Kuala Lumpur Convention Centre, Senin (26/5), Presiden Indonesia Prabowo Subianto mengangkat dua isu sentral yang menjadi perhatian kawasan Asia Tenggara.
Kedua isu tersebut ialah pelaksanaan konsensus lima poin terkait situasi Myanmar dan dinamika politik global serta regional.
Sesi yang berlangsung di luar agenda resmi ini menjadi forum bagi para pemimpin ASEAN untuk berdiskusi secara intensif dan strategis.
Dalam konteks Myanmar, Presiden Prabowo mengedepankan pentingnya dialog nasional yang inklusif sebagai landasan perdamaian.
Upaya ini konsisten dengan langkah-langkah yang telah disepakati oleh ASEAN, khususnya mengenai pengiriman bantuan kemanusiaan dan proses dialog politik.
Sebelumnya, dalam pertemuan bilateral di Jakarta pada November 2024, Prabowo dan Perdana Menteri Singapura Lawrence Wong menegaskan komitmen kedua negara dalam memastikan implementasi konsensus tersebut.
