JAKARTA– Persatuan Perusahaan Air Minum Seluruh Indonesia (Perpamsi) mendesak pemerintah untuk mempercepat program regionalisasi guna mengatasi rendahnya cakupan layanan air perpipaan di Indonesia.
Desakan tersebut disampaikan Ketua Umum Perpamsi Arief Wisnu Cahyono saat bertemu Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo di Kantor Kementerian PU, Rabu (4/6/2025). Pertemuan ini membahas tantangan yang dihadapi industri air minum dalam negeri.
Arief menyoroti masalah mendasar yang dihadapi perusahaan air minum, yakni cakupan layanan perpipaan yang masih rendah dibandingkan total jumlah penduduk Indonesia. Kondisi ini diperparah oleh tarif yang kurang menarik dan tingginya biaya rehabilitasi aset.
“Kami juga ingin menyampaikan harapan beberapa program Kementerian PU yang perlu didorong, salah satunya program regionalisasi,” ujar Arief.
Program regionalisasi menjadi solusi strategis karena memungkinkan optimasi pelayanan air bersih melalui sistem terpadu untuk beberapa daerah sekaligus. Kementerian PU telah mengembangkan konsep Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Regional sebagai implementasi program tersebut.
Salah satu proyek SPAM Regional yang tengah berjalan adalah Wosusokas, yang diproyeksikan mampu menambah layanan air minum perpipaan sebanyak 60.000 Sambungan Rumah untuk masyarakat di Kabupaten Wonogiri, Sukoharjo, Karanganyar, dan Kota Surakarta.
Menanggapi masukan Perpamsi, Menteri Dody menegaskan komitmen Kementerian PU dalam mendukung penyediaan air minum yang bersih, layak dan sehat. Ia berharap diskusi tersebut dapat merumuskan langkah-langkah konkret untuk mendukung pengembangan layanan air minum.
“Terima kasih atas masukan-masukannya, diskusi ini dapat untuk merumuskan langkah-langkah dalam mendukung air minum,” kata Menteri Dody.