Perkuat Konektivitas Nasional, AHY Pastikan Pemerataan Kereta Api Seluruh Indonesia

oleh -568 Dilihat
oleh
Ahy Usai Audiensi Dengan Presiden Prabowo
Menko AHY memberikan keterangan pers usai bertemu Presiden Prabowo di Istana Merdeka, Senin (3/11/2025).

JAKARTA – Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menerima mandat langsung dari Presiden Prabowo Subianto untuk mengawal pembangunan jalur kereta api di seluruh Indonesia. Pertemuan di Istana Merdeka pada Senin (3/11/2025) itu menjadi titik awal pelaksanaan visi besar pemerataan transportasi nasional.

Menko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan ini menyampaikan bahwa Presiden Prabowo menginginkan kereta api tidak hanya berkembang di Jawa. Wilayah lain seperti Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi juga harus memiliki jalur kereta.

“Pembangunan tentu tidak hanya di Jawa, tapi juga di berbagai kawasan Indonesia lainnya. Itu mengapa beliau juga menyampaikan tidak hanya memperkuat Jawa, tapi juga Trans Sumatera, Trans Kalimantan, Trans Sulawesi untuk kereta juga harus dibangun,” kata AHY usai menemui Presiden.

AHY mengungkapkan fakta menarik tentang kereta api di Indonesia. Setiap tahun, 500 juta penumpang atau sekitar 1,6 juta orang per hari menggunakan kereta api sebagai moda transportasi.

Angka besar ini menjadi alasan kuat pemerintah untuk terus meningkatkan kualitas layanan kereta api. Target pemerintah adalah menghadirkan kereta yang modern, aman, nyaman, dan tetap terjangkau untuk rakyat.

“Negara harus hadir, dan ini menjadi komitmen kuat dari Pak Presiden Prabowo Subianto. Beliau menyampaikan negara, pemerintah akan hadir untuk memastikan sektor transportasi kereta ini semakin maju dan berkembang,” ujar AHY.

Menurut AHY, pembangunan jalur kereta di luar Jawa bukan hanya soal mengangkut penumpang. Kereta api juga akan digunakan untuk mengangkut hasil bumi seperti batu bara dan sawit dari satu daerah ke daerah lain.

Dengan strategi ini, pemerintah berharap bisa mengurangi beban jalan raya yang selama ini penuh dengan truk pengangkut barang. Jalanan akan lebih lancar dan biaya distribusi barang bisa lebih murah.

AHY juga membahas nasib proyek kereta cepat Jakarta-Bandung yang sedang menghadapi masalah keuangan. Pemerintah sedang berkomunikasi dengan pihak Tiongkok untuk mencari jalan keluar terbaik.

“Tadi Pak Presiden menyampaikan bahwa terkait dengan kereta cepat Jakarta–Bandung, tentu negara pemerintah akan hadir dan kita melibatkan semua pihak. Kami sepakat menghadirkan solusi terbaik yang paling feasible, yang paling baik untuk semua,” jelasnya.

Setelah masalah keuangan selesai, pemerintah akan melanjutkan pembangunan jalur kereta cepat ke kota-kota lain. Rencana awalnya adalah memperpanjang jalur hingga Surabaya dan Banyuwangi.

Langkah lain yang akan diambil adalah menghidupkan kembali jalur kereta yang sudah tidak aktif. Menurut AHY, banyak rel kereta tua yang masih bisa dimanfaatkan untuk mendukung perekonomian daerah.