Lidartawan membagikan pengalaman positif pembentukan TPS khusus perempuan yang menghasilkan partisipasi tinggi dan pengelolaan lebih tertib. Ia yakin perempuan mampu memberikan hasil optimal jika diberi ruang dan kepercayaan yang memadai.
Tantangan lain yang disoroti adalah praktik politik uang dan ketergantungan berlebihan pada baliho kampanye. Lidartawan menilai media sosial dan pertemuan langsung jauh lebih efektif dibandingkan pemasangan baliho. Namun, ia menekankan pemberantasan politik uang memerlukan kerja sama semua pihak, tidak hanya KPU dan Bawaslu.
Kepala Bidang Politik Dalam Negeri Kesbangpol Provinsi Bali I Made Artanegara menilai pendidikan politik bagi perempuan menjadi kunci mengatasi budaya patriarki dan stereotip gender yang masih mengakar. Peningkatan kualitas kader perempuan harus melampaui sekadar pencapaian angka keterwakilan untuk memperkuat kualitas demokrasi.