Mataram – Upaya pemerintah menurunkan harga tiket pesawat pada momentum Lebaran 2025 diprediksi berdampak positif bagi perekonomian NTB.
“Kita sangat berharap harga tiket pesawat yang murah akan meningkatkan mobilitas masyarakat dan memperkuat sektor pariwisata kita di momentum Lebaran tahun ini,” kata Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Indra Jaya Usman (IJU), di Mataram, Senin (10/2).
Dia menilai penurunan harga tiket pesawat pada Lebaran 2025 akan mengakselerasi perekonomian NTB.
Lebaran, kata IJU, adalah puncak mobilitas secara nasional. Selama periode ini, jutaan orang melakukan perjalanan mudik atau berlibur.
Dengan adanya kebijakan penurunan harga tiket pesawat, maka volume perjalanan akan meningkat sehingga memicu aktivitas ekonomi di berbagai sektor.
“Kebijakan itu akan memicu konsumsi di tingkat lokal. Misalnya, pembelian oleh-oleh dan penggunaan jasa transportasi, yang memberikan dorongan pada perekonomian daerah,” ujar IJU.

Kebijakan penurunan harga tiket pesawat pada periode Natal dan Tahun Baru 2024/2025 lalu menunjukkan grafik yang meningkat.
Pertumbuhan penerbangan domestik melonjak ke angka 10,3 persen year on year (YoY) dibandingkan tahun sebelumnya, dengan rata-rata load factor mencapai 80 persen.
IJU mengatakan, data itu menunjukkan bahwa langkah serupa dapat memicu peningkatan aktivitas ekonomi yang signifikan.
“Jika strategi ini diterapkan pada Lebaran 2025, arus penumpang yang meningkat tidak hanya akan menguntungkan maskapai, tetapi juga berdampak positif bagi ekonomi daerah, termasuk NTB,” ujarnya.
Lebih lanjut IJU juga menyoroti pentingnya sinergi antara pemerintah pusat dan daerah.
Kebijakan ini merupakan hasil koordinasi intensif antara Kementerian Perhubungan dengan berbagai pemangku kepentingan, termasuk dukungan dari Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono.
“Sinergi semacam inilah yang diharapkan dapat menciptakan ripple effect di sektor-sektor ekonomi strategis,” tambahnya. (*)