Mataram – Pemerintah Kota Mataram diminta memastikan secara terus-menerus langkah antisipasi menghadapi cuaca ekstrem yang melanda wilayah itu beberapa waktu terakhir.
“Kita harus bersama-sama dengan pemerintah melakukan langkah konkret seperti penataan drainase, pemangkasan pohon rawan tumbang, dan memantau daerah rawan bencana,” kata Ketua DPC Partai Demokrat Kota Mataram, Hj. Shinta Primasari, ST., Selasa (4/2).
Anggota DPRD Kota Mataram itu mengapresiasi langkah Pemkot yang telah mengaktifkan posko bencana di tiap kecamatan.
“Satgas bencana di kelurahan perlu diperkuat dengan pelatihan evakuasi dan alat pendukung,” tambahnya.
Ia juga menekankan pentingnya pemerintah lebih gencar melakukan sosialisasi akses darurat ke masyarakat.
Meski Call Center 112 dan posko bencana telah disiapkan, ia menilai informasi cara melapor belum merata, terutama di wilayah pesisir 9,1 km yang rawan banjir rob.
“Masyarakat harus tahu cara mengakses bantuan dengan cepat,” kata Shinta Primasari.

Cuaca ekstrem berupa hujan deras disertai angin kencang melanda Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB) sejak sepekan terakhir.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi kondisi ini berpotensi berlanjut hingga beberapa hari ke depan.
Cuaca ekstrem di Mataram turut dipengaruhi angin permukaan yang bertiup dari Barat Daya-Utara, sehingga memicu kecepatan angin mencapai 30 km/jam dan gelombang laut setinggi 1,5-2 meter.
Shinta mengimbau masyarakat waspada terhadap hujan deras, angin kencang, dan gelombang tinggi terutama di kawasan pesisir.
“Sebaiknya nelayan dan warga di kawasan pesisir jangan dulu melakukan aktivitas melaut selama gelombang tinggi,” ujarnya.
Ia juga menyarankan warga berhati-hati saat berkendara ketika melintas di bawah pohon rindang. (*)