JAKARTA – Pemerintah menyiapkan langkah konkret untuk mencegah gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) massal di Indonesia. Deregulasi di beberapa sektor industri, terutama di wilayah Jawa, ditargetkan dapat membuka lebih dari 100 ribu lapangan kerja baru.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan hal tersebut setelah mengikuti rapat terbatas yang dipimpin Presiden Prabowo Subianto di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (04/09/2025). Rapat tersebut membahas perkembangan ekonomi nasional dan program perlindungan masyarakat.
“Deregulasi di beberapa sektor industri, terutama di wilayah Jawa, diproyeksikan dapat membuka lebih dari 100 ribu lapangan kerja baru,” kata Airlangga.
Selain membuka lapangan kerja baru, pemerintah juga memastikan perlindungan bagi pekerja kontrak tetap diberikan. Fasilitas ketenagakerjaan khusus telah disediakan untuk pekerja kontrak minimal satu tahun.
“Ya kan itu kan kita sudah ada yang kontrak itu diberikan fasilitas untuk ketenagakerjaan khusus untuk yang satu tahun,” ujar Airlangga.
Presiden Prabowo dalam rapat tersebut juga menekankan pentingnya memperkuat stimulus ekonomi pada semester kedua tahun ini. Sejumlah program yang telah berjalan akan diperluas, termasuk subsidi gaji bagi pekerja berpenghasilan di bawah Rp10 juta dan program padat karya.
Program lain yang akan terus didorong meliputi pembebasan PPh untuk sektor tertentu yang telah dinikmati 1,7 juta pekerja. Dukungan perumahan melalui kredit usaha rakyat dan program renovasi rumah juga akan diperkuat.
“Kemudian ada program-program yang terkait dengan perumahan melalui kredit usaha rakyat. Nah, ini kami akan dorong juga. Kemudian juga ada program renovasi rumah itu juga akan terus didorong,” tambah Airlangga.
Kondisi ekonomi makro Indonesia saat ini dinilai tetap stabil dengan nilai tukar rupiah berada di kisaran Rp16.400 per dolar AS. Pasar saham juga menunjukkan pemulihan setelah sempat mengalami koreksi tipis.
“Kemudian secara mikro, selama pascakejadian, stock market juga turunnya relatif tipis, kemudian sudah rebound kembali,” kata Airlangga.
Sementara itu, inflasi Indonesia juga dalam kondisi terkendali dengan pertumbuhan inflasi 2,31 persen. Bahkan pada bulan sebelumnya terjadi deflasi yang menunjukkan stabilitas harga di masyarakat.
