JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto mempercepat operasi pasar beras sebanyak 1,3 juta ton untuk menjaga stabilitas ketersediaan pangan nasional. Keputusan ini diambil dalam Sidang Kabinet Paripurna di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (06/08/2025).
Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan memastikan distribusi beras akan dipercepat disertai penegakan hukum tegas bagi pelanggar.
“Masyarakat tidak usah khawatir kita sudah ada operasi pasar yang disetujui Bapak Presiden 1,3 juta ton. Dipercepat ini sekarang untuk operasi pasar,” katanya usai sidang kabinet.
Pemerintah juga menyiapkan bantuan pangan beras sebanyak 360 ribu ton untuk mendukung program ketahanan pangan.
Zulkifli melaporkan percepatan operasional koperasi desa sebagai bagian dari upaya memperkuat distribusi pangan di tingkat grassroot.
Target pembangunan lebih dari 150 sekolah rakyat pada 2025 menjadi fokus utama dalam menangani kemiskinan ekstrem.
Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar menegaskan program ini merupakan bagian strategi pemerintah mengatasi kemiskinan di desil 1.
Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) memaparkan sinkronisasi pembangunan infrastruktur dengan program ketahanan pangan.
Pemerintah akan memperbaiki sistem irigasi dan merevitalisasi bangunan sekolah rakyat agar manfaatnya dapat segera dirasakan masyarakat.
Presiden Prabowo kembali menekankan urgensi pembangunan giant seawall untuk melindungi pantai utara Jawa.
Menko AHY menjelaskan proyek strategis ini akan melindungi puluhan juta penduduk dan pusat-pusat industri di wilayah pantura.
“Bapak Presiden juga kembali menekankan pentingnya kita menyempurnakan konsep besar untuk membangun giant seawall,” kata AHY.
Pemerintah terus menyempurnakan desain dan mencari skema pendanaan berkelanjutan untuk proyek perlindungan kawasan ekonomi khusus di jalur pantura.
