Jakarta – Pemerintah Indonesia berkomitmen mempercepat swasembada energi melalui optimalisasi infrastruktur bendungan dan waduk untuk pengembangan energi terbarukan.
Salah satu yang menjadi fokusnya adalah Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) terapung dan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA).
Langkah ini sejalan dengan visi Presiden Prabowo Subianto dalam program Astacita yang menargetkan ketahanan energi, pangan, dan air bersih.
Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (Menko AHY), mengatakan pemanfaatan infrastruktur perairan darat menjadi kunci mendorong pertumbuhan ekonomi sekaligus mendukung transisi energi bersih.
“Bendungan yang produktif tidak hanya menyokong sektor pertanian, tetapi juga menjadi lokasi strategis PLTS terapung dan PLTA. Dampaknya langsung terasa bagi ekonomi, lingkungan, dan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya dalam keterangan resmi, Sabtu (8/2/2025).
AHY menyoroti potensi ratusan bendungan di Jawa, Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi sebagai basis pengembangan energi terbarukan.
Namun, ia mengingatkan perlunya studi kelayakan (feasibility study) menyeluruh mengingat investasi yang besar.
“Kerja sama dengan investor dalam dan luar negeri, serta inovasi dari PLN, sangat dibutuhkan,” tambahnya.
Kemenko Infrastruktur akan mendorong kebijakan yang memprioritaskan energi bersih, termasuk insentif bagi proyek hijau dan skema pembiayaan inovatif bersama lembaga internasional.
Hal ini diharapkan menarik investasi sekaligus menjaga momentum pertumbuhan ekonomi nasional menuju target 8 persen.
Infrastruktur sebagai Tulang Punggung Ekonomi
Selain energi, pemerintah memfokuskan pembangunan infrastruktur fisik dan digital untuk pemerataan ekonomi.
Proyek strategis seperti bendungan, jalan tol, dan konektivitas digital diharapkan mengurangi kesenjangan antardaerah.
“Infrastruktur adalah tulang punggung untuk mencapai swasembada dan pertumbuhan inklusif,” tegas AHY.
Komitmen ini juga sejalan dengan upaya mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), di mana akses energi bersih dan air menjadi pondasi peningkatan kualitas hidup masyarakat. (*)