JAKARTA – Pemerintah Kabupaten Pandeglang, Banten, menyatakan keinginannya menjadi bagian dari skema baru transmigrasi modern yang tengah dikembangkan pemerintah pusat.
Dalam kunjungan ke Kementerian Transmigrasi (Kementrans), Bupati Pandeglang Raden Dewi Setiani memaparkan potensi wilayah selatan Banten yang dinilai strategis untuk dikembangkan sebagai pusat ekonomi baru berbasis pertanian dan industri rakyat.
“Kami memiliki sejumlah lahan yang belum tergarap, dan jika dikelola secara produktif bisa menjadi pengungkit ekonomi daerah,” kata Bupati Dewi saat audiensi di kantor Kementerian Transmigrasi.
Ia menambahkan, usulan ini telah disampaikan pula kepada DPR RI dan Kementerian ATR/BPN sebagai bagian dari strategi terpadu pembangunan daerah.
Menanggapi hal tersebut, Menteri Transmigrasi M. Iftitah Sulaiman Suryanagara menyatakan dukungannya.
Ia menegaskan, transmigrasi modern tidak lagi sekadar soal pemindahan penduduk, melainkan transformasi ekonomi berbasis komoditas unggulan.
“Transmigrasi modern bukan lagi soal relokasi, tetapi tentang membangun ekosistem ekonomi yang berkelanjutan,” ujarnya.
Sebagai tindak lanjut, Kementrans akan mengirimkan tim untuk melakukan penilaian langsung atas kesiapan lahan di Pandeglang.
Kementrans juga akan menggandeng Kementerian Investasi untuk menjaring mitra swasta, termasuk investor dan off-taker yang siap memperkuat rantai pasok di wilayah transmigrasi.
Dalam pertemuan tersebut hadir pula Tay Enoku, pengusaha kelapa rakyat yang sukses membangun kawasan transmigrasi berbasis industri di Pulau Burung, Riau.
Menurutnya, pendekatan dari bawah ke atas (bottom-up) menjadi kunci keberhasilan. “Kelapa adalah komoditas rakyat. Kini produk kami, dari minyak kelapa hingga kelapa segar, sudah ekspor ke banyak negara,” jelasnya.
