MATARAM – Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat akan merestrukturisasi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) di sektor keuangan dengan membentuk struktur holding yang dipimpin NTB Syariah sebagai induk perusahaan dan Jamkrida NTB Syariah sebagai anak perusahaan.
Rencana penyederhanaan struktur BUMD ini disampaikan Gubernur NTB Lalu Muhamad Iqbal saat menerima audiensi jajaran direksi, komisaris, dan Dewan Pengawas Syariah PT. Jamkrida NTB Syariah di ruang kerjanya, Selasa (10/6/2025).
Menurut Miq Iqbal, langkah ini dimaksudkan untuk menyederhanakan tata kelola BUMD sekaligus memperkuat posisi NTB sebagai pusat pengembangan keuangan syariah di kawasan Indonesia Timur.
“Strategi kita sederhana. Supaya tidak banyak BUMD yang berdiri sendiri-sendiri. Cukup dua saja di bidang keuangan. Satu NTB Syariah, satu lagi Jamkrida sebagai anak perusahaannya,” kata Miq Iqbal dalam diskusi yang berlangsung lebih dari satu jam tersebut.
Pembentukan holding finansial syariah ini juga didorong oleh tren positif kinerja Jamkrida NTB Syariah pasca-konversi dari sistem konvensional ke syariah. Miq Iqbal mengakui proses konversi sempat menimbulkan tantangan, termasuk kehilangan beberapa mitra bisnis.
“Saya tahu proses konversi itu nggak mudah. Ada masa kita kehilangan mitra bisnis satu per satu, tapi sekarang saya lihat tren pemulihannya positif,” ungkap Gubernur.
Kinerja Jamkrida kini menunjukkan perbaikan signifikan, terutama setelah menjalin kerja sama dengan Bank NTB Syariah yang menghasilkan pertumbuhan imbal jasa cukup menggembirakan.
Dalam roadmap pengembangan holding finansial syariah, Miq Iqbal menekankan pentingnya transformasi digital dan efisiensi internal. Jamkrida diminta fokus pada segmentasi pasar UMKM dan lembaga keuangan mikro untuk memperluas jangkauan layanan penjaminan.
Gubernur menargetkan Jamkrida NTB Syariah dapat menjadi model penjaminan syariah terbaik di Indonesia Timur melalui manajemen yang sehat, transparan, dan agile untuk menarik kepercayaan investor.
“Ini bukan sekadar soal bisnis, tapi juga kepercayaan publik. Kita ingin punya BUMD yang lincah, modern, tapi tetap punya ruh daerah,” tegas Miq Iqbal.