MATARAM – Gelaran MotoGP Indonesia di Sirkuit Mandalika Oktober mendatang diprediksi meraup keuntungan hingga Rp 544 miliar. Angka ini naik signifikan dibanding tahun lalu yang mencapai Rp 320 miliar.
Direktur Utama MGPA Priandhi Satria mengungkapkan dampak ekonomi event balap motor dunia ini mencapai 7,5 kali lipat.
“Dari total belanja MotoGP tahun lalu sebesar Rp 320 miliar, dengan pemasukan Rp 544 miliar dari perputaran uang penonton sebanyak 121.000 orang,” katanya dalam acara Bincang Kamisan Dinas Kominfotik NTB, Kamis (18/9).
Event yang berlangsung 3-5 Oktober ini juga menyerap 3.000 tenaga kerja lokal. Selain itu, promosi NTB akan tersebar ke 200 negara melalui 250 media partner dunia.
Pemerintah NTB berkomitmen menjaga harga akomodasi tetap terjangkau selama event. Sekretaris Dinas Pariwisata Mulki berharap pelaku wisata tidak menaikkan tarif secara berlebihan.
“Kami berharap ada kesadaran para pelaku pariwisata agar tidak memanfaatkan event ini dengan menaikkan harga,” ujar Mulki.
Pemprov akan melakukan patroli daring dan membentuk satgas khusus untuk mengawasi tarif akomodasi.
Sebanyak 670 UMKM kuliner dan produk kreatif disiapkan untuk melayani penonton. Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Masyhuri menyatakan pelaku usaha kecil akan terlibat penuh dalam event ini.
Dari sisi kesehatan, 560 tenaga medis telah disiapkan di berbagai titik pelayanan. Kepala Dinas Kesehatan Hamzi Fikri memastikan antisipasi wabah penyakit dan virus menular sudah dilakukan melalui pengawasan lingkungan.
Kepala Dinas Kominfotik NTB Yusron Hadi optimis MotoGP keempat ini memberi dampak lebih besar bagi ekonomi daerah.
“Event internasional ini menjadi jendela dunia buat NTB dan meningkatkan pendapatan masyarakat,” katanya.
Secara nasional, MotoGP Mandalika tahun lalu menyumbang Rp 4,8 triliun untuk perekonomian Indonesia. Kenaikan PDRB NTB tercatat mencapai Rp 291 miliar dari event serupa.