JAKARTA – Politisi senior Michael Wattimena memilih mundur dari jabatan Ketua Departemen VII Bidang Pangan DPP Partai Demokrat setelah dipercaya mengemban tugas strategis di sektor energi.
Keputusannya itu diambil menyusul penunjukannya sebagai Komisaris PT Pertamina International Shipping melalui RUPS di Jakarta, 8 Juli 2025.
“Semenjak diberikan amanah sebagai komisaris Pertamina, saya melepas posisi pengurus Partai Demokrat,” kata mantan anggota DPR periode 2009-2019 ini.
Wattimena mengaku sangat berat meninggalkan partai yang telah memberikan peluang menjadi politisi dan anggota DPR.
Sebelum penunjukan di Pertamina, pada April 2025 Menteri ESDM Bahlil Lahadalia telah mempercayakan Wattimena sebagai Tenaga Ahli Menteri bidang Negosiasi, Diplomasi, Kerja Sama Mineral dan Batu Bara.
Dua amanah ini memaksanya mengambil keputusan sulit melepaskan karier politik aktif.
Wattimena menyampaikan terima kasih kepada jajaran pimpinan Partai Demokrat atas kepercayaan selama ini.
Dia menyebut khusus Ketua Majelis Tinggi Susilo Bambang Yudhoyono, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono, dan Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR RI Edhie Baskoro Yudhoyono.
Bagi politisi asal Papua Barat ini, jabatan baru merupakan panggilan untuk melayani dari perspektif berbeda.
Meski sempat gagal dalam Pilkada Maluku 2024 sebagai calon wakil gubernur, dia tidak kehilangan semangat mengabdi.
“Mendampingi Menteri ESDM Bahlil Lahadalia dalam menuntaskan tugas mulia mewujudkan keadilan energi bagi seluruh rakyat Indonesia,” ungkap Wattimena mengenai misinya.
Dengan latar belakang anak timur, dia merasa memiliki tanggung jawab khusus memastikan pemerataan akses energi hingga pelosok nusantara.
Wattimena menegaskan komitmennya untuk menjadi jembatan antara kebijakan pusat dan kebutuhan daerah terpencil.
“Jika Pak Bahlil adalah arsitek besar dari swasembada energi nasional, maka saya adalah surveyor yang memastikan pondasinya tak timpang,” jelasnya menggambarkan perannya dalam tim Menteri ESDM.