MAMUJU – Menteri Transmigrasi Iftitah mengumumkan terobosan baru dalam pengembangan kawasan transmigrasi melalui program Kampus Patriot yang akan didirikan di Mamuju.
Program ini akan melibatkan mahasiswa dari universitas terkemuka seperti UI, UGM, ITB, IPB, dan ITS untuk pembelajaran lapangan langsung di kawasan transmigrasi Sulawesi Barat.
Pengumuman tersebut disampaikan saat kunjungan kerja di Desa Kabuloang, Kecamatan Kalukku, Kabupaten Mamuju, Jumat (18/7/2025).
Menteri hadir bersama Gubernur Sulawesi Barat Suhardi Duka dan Bupati Mamuju dalam dialog terbuka dengan ratusan warga transmigran.
“Setelah ekspedisi, akan dibangun Kampus Patriot di Mamuju, di mana mahasiswa akan melakukan pembelajaran lapangan langsung di kawasan transmigrasi untuk mencari terobosan nyata,” ujar Menteri Iftitah di hadapan warga.
Kementerian Transmigrasi Ubah Fokus ke Pemberdayaan Ekonomi dengan Anggaran Rp1,902 Triliun
Program ini dimulai dengan pengiriman 105 orang yang terdiri dari 21 Tim Ekspedisi Patriot ke tujuh lokasi di Sulawesi Barat bulan depan.
Tim ini akan melakukan pemetaan jangka panjang untuk mengkaji potensi kawasan transmigrasi, termasuk kemungkinan pemanfaatan ketinggian untuk pengembangan fasilitas kesehatan.
Dalam dialog dengan warga, Menteri menekankan perubahan paradigma kebijakan transmigrasi yang kini bersifat bottom-up.
“Kebijakan transmigrasi kini bukan lagi instruksi pusat, tetapi lebih menekankan potensi pengembangan kawasan secara menyeluruh,” jelasnya.
Warga dari berbagai daerah transmigrasi menyampaikan aspirasi pembangunan infrastruktur dan pengembangan potensi wisata kawasan negeri di atas awan.
Salah satu transmigran tahun 1980-an, Mukhlis dari Kabuloang, berharap desanya mendapat perhatian lebih dan dijadikan bagian kawasan transmigrasi formal.
Menteri juga menyoroti kisah sukses transmigran tahun 1988, Subhan, yang kini berpenghasilan Rp19 juta per bulan dari usaha kelapa sawit.