MATARAM – Kementerian Ekonomi Kreatif menargetkan pengembangan marching band menjadi industri profesional yang berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional.
Langkah ini dicanangkan Menteri Teuku Riefky Harsya saat menghadiri Festival Olahraga Masyarakat Nasional VIII di Universitas Mataram, Sabtu (26/7/2025).
Menteri yang baru sembilan bulan memimpin kementerian ini melihat potensi besar ekosistem marching band sebagai subsektor seni pertunjukan.
“Ada produsen alat musik, pelatih, koreografer, desainer kostum, hingga para talenta muda berbakat yang semua saling terhubung,” ungkapnya di sela-sela acara.
Riefky menekankan perlunya transformasi marching band dari sekadar kegiatan ekstrakurikuler menjadi industri yang menghasilkan nilai ekonomi.
Permintaan penampilan marching band kini tidak terbatas pada festival, tetapi meluas ke acara budaya dan momen kebanggaan daerah.
Strategi pembinaan ini menjadi bagian dari pengembangan 17 subsektor ekonomi kreatif yang dikelompokkan dalam empat klaster besar. Marching band masuk klaster berbasis budaya bersama subsektor seni pertunjukan lainnya.
Kompetisi yang diikuti kontingen dari 10 provinsi ini menampilkan delapan kategori lomba. Peserta berasal dari Aceh, NTB, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Jakarta, Jawa Barat, Yogyakarta, Kepulauan Riau, Sulawesi Utara, dan Kalimantan Utara.
Asosiasi Drum Corps Indonesia selaku penyelenggara berharap momentum ini mendorong marching band berkembang sebagai industri kreatif berkelanjutan.
Target jangka panjang adalah menciptakan dampak ekonomi bagi pelaku seni dan UMKM terkait.