JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono meluruskan ucapannya tentang Bandara Internasional Jawa Barat Kertajati. Pernyataannya yang menyebut bandara itu berada “in the middle of nowhere” sempat ramai dibicarakan.
AHY menegaskan ucapannya bukan kritik terhadap pembangunan bandara. Ia justru ingin mendorong semua infrastruktur di Indonesia terintegrasi dan memberi manfaat nyata bagi masyarakat.
“Pemerintah tidak berhenti pada identifikasi masalah, tetapi terus mencari solusi agar Kertajati dapat berkembang menjadi pusat kegiatan industri dan ekonomi baru,” kata AHY, Rabu (29/10/2025).
AHY menjelaskan pemerintah tengah mengoptimalkan Bandara Kertajati sebagai pusat industri dirgantara nasional. Langkah ini sudah dimulai lewat kerja sama antara BIJB Kertajati dan Garuda Maintenance Facility.
Menurutnya, pengembangan Kertajati terkait erat dengan Kawasan Rebana Metropolitan yang meliputi Majalengka, Cirebon, dan Subang.
Kegiatan industri di Kertajati bisa memicu pertumbuhan ekonomi di kawasan sekitarnya.
“Kawasan Rebana memiliki potensi besar untuk berkembang, asalkan seluruh infrastruktur di dalamnya saling terhubung,” jelasnya.
AHY menekankan kawasan itu tidak boleh berjalan sendiri-sendiri atau terisolasi.
Semua infrastruktur harus terintegrasi agar manfaat ekonominya dirasakan secara luas.
Pernyataan AHY yang memicu perhatian publik itu disampaikan pada 21 Oktober 2025.
Saat itu ia menilai Bandara Kertajati dibangun megah dan modern, tapi pembangunan infrastrukturnya kurang terintegrasi sehingga konektivitasnya belum optimal.
Jadi kolumnis di Demokrat News!
Tulis apa saja, gaya bebas sesukamu. Cerita-cerita keseharian, pemikiran, atau perasaanmu. Baca ketentuannya di sini.
