Lagu Hitam Suarakan Antikekerasan Anak di Hari Anak Nasional

oleh -370 Dilihat
oleh
Talenta Lokal Aceh Dalam Program Aktif Musik
Talenta lokal Aceh berkolaborasi dalam Program Akselerasi Kreatif (AKTIF) Musik yang diinisiasi Kementerian Ekonomi Kreatif untuk memperkuat industri musik daerah.
banner 728x90

JAKARTA – Bertepatan dengan Hari Anak Nasional, 23 Juli 2025, sebuah kolaborasi musik unik antara band metalcore Killa The Pia dan komunitas musik tradisional Rapai Pasee Raja Buwah meluncurkan lagu “Hitam” yang menyuarakan perlawanan terhadap kekerasan pada anak.

Karya ini menjadi bagian dari Program Akselerasi Kreatif (AKTIF) Musik yang diinisiasi Kementerian Ekonomi Kreatif (Ekraf) untuk memperkuat talenta kreatif lokal.

Video klip lagu tersebut secara resmi dirilis di kanal YouTube Killathephia Official dan tersedia di seluruh platform streaming digital.

banner 336x280

Menteri Ekraf Teuku Riefky Harsya menyatakan karya ini sejalan dengan visi kementerian menjadikan ekonomi kreatif sebagai motor pertumbuhan baru yang dimulai dari Aceh.

“Lewat karya kolaboratif musisi dan komunitas, tidak hanya Aceh yang tampil bagaikan ruang produksi kreatif,” ungkap Menteri Ekraf.

Ia mengatakan, lagu hasil kolaborasi musik metalcore dan Rapa’i Pase ini menjadi simbol suara antikekerasan terhadap kaum minoritas, khususnya anak.

Program AKTIF Musik menargetkan talenta lokal di wilayah tier 3 hingga 4 untuk mendorong ekonomi kreatif yang inklusif dan berkelanjutan.

banner 336x280

Aceh masuk dalam 15 wilayah prioritas pengembangan ekonomi kreatif yang digodok Direktorat Musik, Deputi Bidang Kreativitas Media.

Deputi Bidang Kreativitas Media Agustini Rahayu menjelaskan program ini tidak hanya memfasilitasi produksi video musik.

“Termasuk juga memastikan kepatuhan terhadap aspek kekayaan intelektual dan mendorong tumbuhnya pengusaha kreatif sosial dalam komunitas musik,” katanya.

Vokalis Killa The Pia, Rizki Rahmadhani Zulkifli (Madon), mengapresiasi dukungan Kementerian Ekraf dalam pembuatan karya tersebut.

“Hal ini membuktikan pentingnya kehadiran negara dalam mendukung komunitas yang kerap dianggap minoritas, termasuk komunitas musik metal,” ujarnya.

Melalui perpaduan energi musik keras dan irama tradisi Aceh, lagu “Hitam” tidak hanya mengekspresikan kemarahan dan kesedihan, tetapi juga menyampaikan harapan untuk pulih dan tumbuh.

Karya ini mengajak masyarakat mendengarkan suara anak-anak dan memastikan hak mereka bertumbuh dalam lingkungan yang aman dan penuh kebahagiaan.

banner 728x90