MATARAM – Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat Nusa Tenggara Barat (NTB) Indra Jaya Usman resmi menjadi pengurus Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) NTB. Politisi yang akrab disapa IJU ini dilantik sebagai A’wan bersama 22 pengurus lainnya pada Minggu (14/9).
Pelantikan dilakukan di Auditorium UIN Mataram untuk masa khidmat 2025-2030. Kehadiran IJU dalam struktur kepengurusan menunjukkan upaya NU NTB memperluas jangkauan dengan melibatkan tokoh lintas partai politik.
“Menjadi pengurus NU itu mungkin tadinya merasa senang, karena mendapat anugerah, tapi kalau ketemu pekerjaanya itu rasanya betul-betul seperti mendapat musibah,” kata Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf.
Ketua Umum PBNU menekankan beratnya tanggung jawab pengurus NU. Menurutnya, pertanggungjawaban pengurus bukan hanya di dunia tetapi juga di akhirat.
“LPJ nya pak Masnun Tahir itu bukan ditunggu 5 tahun lagi di konverwil. Tapi LPJ nya nanti akan diuji di yaumil hisab,” ujarnya.
Gubernur NTB DR. Lalu Muhammad Iqbal menyebut NU sudah mendunia sejak puluhan tahun lalu. Ia menjelaskan sejarah berdirinya organisasi Islam terbesar di dunia ini.
“Lahirnya NU itu 1926. Tiga tahun sebelumnya 1923 kesultanan Ottoman resmi runtuh,” kata Lalu Iqbal.
Menurut Lalu Iqbal, NU didirikan karena kesultanan Ottoman yang dulu dianggap penjaga Ahlusunnah Waljamaah sudah runtuh. Para pendiri NU saat itu menyadari harus menjaga tradisi sendiri.
Rektor UIN Mataram Prof. Dr. TGH Masnun Tahir yang juga Ketua Tanfidziyah PWNU NTB menegaskan pentingnya kohesi organisasi. Ia mengatakan seluruh jajaran harus sejalan dari pusat hingga daerah.
“PWNU NTB beserta dengan seluruh jajaran PCNU harus koheren, nyambung dari atas sampai bawah,” kata Masnun.
Masnun juga menyinggung undangan Ketua Umum PBNU ke Istana oleh Presiden Prabowo. Menurutnya, ini menunjukkan peran penting NU dalam menjaga persatuan umat.
“Ketum diundang presiden untuk menjaga Ukhuwah Islamiyah. Seandainya ada isu-isu keagamaan saat demo itu sangat sensitif,” jelasnya.
PWNU NTB periode 2025-2030 terdiri dari tiga struktur utama yakni Mustasyar, Syuriyah, dan Tanfidziyah. Total pengurus mencapai puluhan orang dari berbagai latar belakang profesi. Pelantikan ini menjadi momentum penting bagi NU NTB untuk memperkuat peran dalam bidang keumatan dan kebangsaan.