MAMUJU – Kementerian Transmigrasi (Kementrans) menetapkan Sulawesi Barat sebagai kawasan prioritas pengembangan transmigrasi nasional.
Hal itu disampaikan Menteri Transmigrasi M. Iftitah Sulaiman Suryanagara dalam Retreat Pemerintah Provinsi Sulbar di Korem 142 Tatag, Mamuju, Jumat (18/7).
Penetapan ini dilatarbelakangi keberhasilan program transmigrasi di tiga kabupaten yakni Mamuju, Mamuju Tengah, dan Pasangkayu yang terbukti mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.
“Sulawesi Barat adalah satu dari tiga provinsi pemekaran yang dibangun melalui program transmigrasi, dan sekarang menjadi salah satu daerah yang kami prioritaskan,” kata Menteri Iftitah.
Ia menegaskan pendekatan transmigrasi telah bertransformasi dari sekadar relokasi penduduk menjadi pengembangan wilayah berbasis potensi lokal.
Menteri Iftitah menyebutkan Sulbar memiliki potensi besar seperti kakao, perikanan, peternakan, hingga sumber daya Logam Tanah Jarang (LTJ) yang strategis untuk industri teknologi tinggi.
Untuk mengoptimalkan potensi tersebut, pemerintah merencanakan pembangunan pabrik pengolahan di Polewali Mandar agar masyarakat tidak lagi menjual bahan mentah.
“Dengan begitu, nilai ekonominya akan jauh lebih tinggi,” ujarnya.
Kementrans juga tengah mentransformasi diri dari lembaga konsumtif menjadi produktif dan menghasilkan nilai ekonomi.
Langkah ini didukung penambahan anggaran melalui ABT sebesar Rp 1,7 triliun yang disetujui Menteri Keuangan pada 3 Juli lalu.
“Ini bukti nyata bahwa transmigrasi bukan lagi masa lalu, melainkan masa depan Indonesia,” pungkas Menteri Iftitah.
Retreat yang diikuti 50 pejabat eselon II ini menghadirkan pemateri dari berbagai lembaga mulai dari Kejaksaan, Polda, KPK, hingga BPK.
Acara dibuka dengan pemukulan gendang bersama sebagai simbol sinergi pusat dan daerah dalam memperkuat pembangunan wilayah.