SURABAYA – Kementerian Transmigrasi akan meluncurkan program beasiswa patriot yang menargetkan 2.000 mahasiswa berprestasi dari perguruan tinggi terbaik di Indonesia pada 2026.
Program ini dirancang untuk mengintegrasikan dunia akademis dengan pembangunan kawasan transmigrasi.
Menteri Transmigrasi Iftitah Sulaiman mengumumkan program tersebut saat memberikan kuliah tamu bertajuk “Transmigrasi dan Pembangunan Inklusif Berkelanjutan di Era Generasi Emas Indonesia” di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Senin (16/6/2025).
“Insya Allah, tahun depan kami akan memberikan kesempatan beasiswa patriot,” kata Iftitah usai acara tersebut.
Saat ini, Kementerian Transmigrasi telah menjalin kerja sama dengan 10 perguruan tinggi di Indonesia untuk program beasiswa ini.
Iftitah menegaskan pihaknya terus berupaya memperluas jaringan dengan kampus-kampus terbaik di tanah air.
Program beasiswa patriot akan terbuka untuk mahasiswa dari seluruh disiplin ilmu di kampus-kampus yang terpilih.
Para penerima beasiswa tidak hanya mendapat bantuan finansial, tetapi juga kesempatan untuk terlibat langsung dalam kegiatan pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat di kawasan transmigrasi.
Inisiatif ini sejalan dengan program kampus berdampak yang dicanangkan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) serta mendukung visi Indonesia Emas yang diamanatkan Presiden Prabowo Subianto.
“Kampus itu jangan hanya jadi menara gading, tapi betul-betul bisa memberikan solusi bagi persoalan yang ada di masyarakat,” tegas Iftitah.
Menteri Transmigrasi menekankan pentingnya pengembangan sumber daya manusia sebagai kunci kemajuan Indonesia.
Ia mengutip arahan Presiden Prabowo yang menyoroti paradoks kekayaan alam Indonesia yang belum maksimal memberdayakan rakyatnya.
Menurut Iftitah, perguruan tinggi menjadi “dapur SDM unggul” yang strategis untuk mewujudkan transformasi pembangunan nasional.
Program beasiswa patriot diharapkan dapat menjadi jembatan antara dunia akademis dan implementasi kebijakan transmigrasi di lapangan.
Kementerian Transmigrasi saat ini tengah menyelesaikan detail teknis pelaksanaan program, termasuk mekanisme seleksi dan distribusi beasiswa di berbagai kampus mitra.