Direktorat Jenderal Sumber Daya Air memperoleh alokasi Rp27,09 triliun untuk mendukung ketahanan pangan dan mitigasi bencana, termasuk pembangunan jaringan irigasi seluas 13.000 hektare dan rehabilitasi 203.000 hektare.
Sementara itu, Direktorat Jenderal Cipta Karya mendapat Rp11,18 triliun untuk penyediaan air minum dan sanitasi, dengan target pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) sebesar 1.251 liter/detik dan perluasan untuk 3.758 Sambungan Rumah.
Direktorat Jenderal Prasarana Strategis menerima alokasi Rp5,02 triliun, khususnya untuk mendukung program Sekolah Rakyat, renovasi madrasah, pembangunan 10 pasar, dan renovasi 14 perguruan tinggi.
Menteri Dody menekankan bahwa 88 persen anggaran 2025 diarahkan untuk belanja modal, yang berarti delapan dari setiap sepuluh rupiah anggaran Kementerian PU diwujudkan menjadi infrastruktur fisik. Kebijakan ini dinilai strategis karena belanja modal tidak hanya menghasilkan aset, tetapi juga memberikan efek ganda terhadap perekonomian nasional.