SIDOARJO – Kementerian Pekerjaan Umum mengerahkan puluhan alat berat dan personel untuk membantu evakuasi di Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo. Bantuan ini diberikan setelah bangunan pesantren roboh pada Senin (6/10/2025).
Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Jawa Timur-Bali mengirim satu excavator breaker, 12 dump truck, empat jack hammer, tiga bar cutter, dan satu mobile crane. Tim sebanyak 34 orang terdiri dari operator, pengemudi, pekerja, dan koordinator lapangan.
Menteri PU Dody Hanggodo langsung datang ke lokasi untuk memastikan proses pembersihan berjalan aman. Pihaknya bekerja sama dengan polisi, TNI, SAR, dan pemerintah daerah.
“Kami turut berduka atas musibah yang menimpa keluarga besar Pondok Pesantren Al Khoziny. Saat ini yang paling utama adalah memastikan keselamatan dan penyelesaian tahap tanggap darurat,” kata Dody.
Menteri meminta semua pihak bekerja hati-hati agar tidak merusak bangunan lain yang masih berdiri. Pembersihan material dilakukan dengan standar keselamatan kerja yang ketat.
Dody mengatakan pihaknya akan menggandeng Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Agama. Tujuannya agar semua pesantren memiliki izin bangunan yang benar.
“Ke depan kami akan koordinasi dengan Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Agama agar seluruh pondok pesantren memahami pentingnya PBG,” ujarnya.
PBG atau Persetujuan Bangunan Gedung adalah pengganti IMB yang lama. Izin ini menjamin bangunan memenuhi standar keselamatan dan layak digunakan.
Kementerian PU akan terus mensosialisasikan pentingnya izin dan sertifikasi bangunan untuk lembaga pendidikan keagamaan. Langkah ini untuk mencegah kejadian serupa terulang di masa depan.
Jadi kolumnis di Demokrat News!
Tulis apa saja, gaya bebas sesukamu. Cerita-cerita keseharian, pemikiran, atau perasaanmu. Baca ketentuannya di sini.
