JAKARTA – Kementerian Pekerjaan Umum (PU) menargetkan penurunan Incremental Capital Output Ratio (ICOR) nasional yang saat ini berada di angka 6,47.
Target ini dicanangkan melalui strategi “PU608” sebagai respons terhadap arahan Presiden Prabowo Subianto untuk mencapai efisiensi investasi pembangunan infrastruktur.
Menteri PU Dody Hanggodo mengungkapkan, angka ICOR 6,47 menunjukkan Indonesia masih membutuhkan investasi besar untuk menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang relatif kecil. Kondisi ini dinilai tidak optimal dan perlu segera diperbaiki.
“Kami tidak hanya berbicara tentang efisiensi investasi, tetapi benar-benar turun ke lapangan untuk mengetahui penyebab utama tingginya ICOR,” kata Dody dalam pertemuan dengan Wakil Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sonny Harry Budiutomo Harmadi di Jakarta, Kamis (19/6).
Strategi PU608 diklaim bukan sekadar jargon politik. Dody menegaskan pendekatan ini merupakan langkah konkret untuk memastikan setiap rupiah anggaran pembangunan menghasilkan manfaat ekonomi yang optimal dan merata di seluruh wilayah Indonesia.
ICOR mengukur efisiensi investasi terhadap pertumbuhan output ekonomi. Semakin tinggi angka ICOR, semakin besar investasi yang dibutuhkan untuk mencapai pertumbuhan tertentu. Sebaliknya, ICOR yang rendah menunjukkan investasi yang lebih produktif.
Wakil Kepala BPS Sonny Harry menyambut positif inisiatif Kementerian PU tersebut. Menurutnya, sektor konstruksi memiliki peran strategis dalam menurunkan ICOR karena efek pengganda yang luas terhadap berbagai sektor ekonomi lainnya.
Sonny menjelaskan, pembangunan infrastruktur yang tepat sasaran tidak hanya menggerakkan roda ekonomi tetapi juga mempercepat pertumbuhan di sektor industri dan pertanian. Selain itu, infrastruktur dapat membuka akses bagi daerah yang selama ini tertinggal.
“Perencanaan infrastruktur harus mempertimbangkan umur manfaat jangka panjang agar investasi tetap produktif dalam waktu lama,” ujar Sonny.
Sebagai langkah konkret, Kementerian PU dan BPS akan menandatangani nota kesepahaman yang saat ini masih dalam tahap persiapan.
Kerja sama ini akan fokus pada penyusunan metodologi efisiensi investasi yang lebih baik untuk mendukung transformasi pembangunan infrastruktur nasional.