JAKARTA – Kementerian Pekerjaan Umum (PU) akan melaksanakan evaluasi besar-besaran terhadap seluruh jajarannya mulai pekan depan, menyusul operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Sumatera Utara beberapa waktu lalu.
Menteri PU Dody Hanggodo menyatakan hal itu dalam konferensi pers di kantornya, Sabtu (28/6/2025), setelah mendapat restu dari Presiden Prabowo Subianto.
Evaluasi akan menyasar pejabat mulai dari eselon I hingga eselon III, termasuk seluruh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK).
Dody menegaskan bahwa evaluasi internal ini bukan sekadar formalitas, melainkan upaya serius mengatasi masalah struktural yang telah lama menggerogoti efisiensi pembangunan nasional.
“Tidak boleh ada lagi kebocoran anggaran. Setiap rupiah uang negara harus benar-benar digunakan untuk kesejahteraan masyarakat,” tegas Dody.
Menteri Dody mengaitkan urgensi evaluasi dengan teori ekonomi klasik yang pernah disampaikan mendiang Prof. Sumitro Djojohadikusumo, ayah Presiden Prabowo.
Menurut Dody, kebocoran anggaran telah menyebabkan tingginya Incremental Capital Output Ratio (ICOR) Indonesia, yang berdampak pada inefisiensi biaya pembangunan.
“Peristiwa OTT oleh KPK ini merupakan pengingat kuat atas pernyataan Prof. Sumitro bahwa pembangunan Indonesia masih terhambat oleh beban ekonomi berbiaya tinggi,” ujar Dody.
Evaluasi menyeluruh ini dipandang sebagai momentum introspeksi mendalam bagi Kementerian PU yang mengelola triliunan rupiah anggaran infrastruktur setiap tahunnya. Dody memastikan proses evaluasi akan berlangsung secara adil dan objektif.
Meski demikian, Menteri PU menegaskan sikapnya yang tegas terhadap praktik korupsi. Dia menyatakan sebagai pemimpin, dirinya adalah “bapak” bagi seluruh jajaran kementerian, namun tidak akan mentolerir sedikitpun praktik korupsi.
Dody juga menyampaikan apresiasi kepada aparat penegak hukum, khususnya KPK dan Kejaksaan, atas komitmen mereka menjaga integritas pembangunan nasional.
“Kami mengapresiasi setinggi-tingginya dedikasi dari pimpinan KPK dan Kejaksaan dalam mengawal integritas pembangunan infrastruktur,” kata Dody.